Selasa 08 Nov 2022 12:04 WIB

Polisi Tangkap 10 Pelaku Pengeroyokan di Balaraja, Mayoritas Berusia Anak

Pengeroyokan menyebabkan tiga orang korban luka serius

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Garis Polisi (ilustrasi) Polisi menangkap 10 orang pelaku aksi pengeroyokan yang terjadi di kawasan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten. Sebanyak enam orang pelaku di antaranya berusia anak.
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi) Polisi menangkap 10 orang pelaku aksi pengeroyokan yang terjadi di kawasan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten. Sebanyak enam orang pelaku di antaranya berusia anak.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Polisi menangkap 10 orang pelaku aksi pengeroyokan yang terjadi di kawasan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten. Sebanyak enam orang pelaku di antaranya berusia anak.

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Raden Romdhon Natakusuma mengatakan, peristiwa pengeroyokan itu tepatnya terjadi di Jalan Raya Serang, Kampung Cengkok, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang pada Selasa (1/11/2022). Peristiwa itu menyebabkan tiga orang korban yang merupakan pelajar mengalami luka yang cukup parah.

Baca Juga

Para orang tua korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. Polisi pun melakukan penyelidikan, hingga akhirnya meringkus 10 orang pelaku.  "Jumat (4/11/2022), kami melakukan penyelidikan terhadap peristiwa itu, dan dari hasil penyelidikan dapat diidentifikasi, para pelaku ditangkap di wilayah Balaraja," tutur Romdhan, Selasa (8/11/2022).

Selain menangkap para pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa senjata tajam (sajam) yang digunakan oleh para pelaku dalam melukai para korban. "Dari penangkapan itu juga diamankan empat senjata tajam jenis celurit," kata dia. 

 

Setelah ditangkap, para pelaku dimintai keterangan mengenai aksi tindak pidana pengeroyokan yang mereka lakukan. Romdhon menyebut, enam orang pelaku yang merupakan anak di bawah umur menyampaikan bahwa mereka diajak untuk menyerang sekelompok pelajar. "Kepada petugas, enam pelaku anak mengaku mendapatkan ajakan dari seorang pria yang  biasa dipanggil dengan sebutan 'Conge' untuk melakukan penyerangan terhadap kelompok anak sekolah dari salah satu sekolah swasta di Cisoka," ujarnya. 

Dari ajakan itu, para pelaku kemudian berkumpul dan melakukan pembagian tugas masing-masing. Hingga akhirnya peristiwa pengeroyokan yang menyebabkan korban luka itu terjadi. Namun, Romdhon belum menjelaskan terkait dengan motif dari aksi penyerangan tersebut. 

Romdhon memastikan akan menindak tegas para pelaku atas aksinya. Dia juga mengimbau agar para remaja, khususnya para pelajar menjauhi perilaku tawuran, pengeroyokan, atau semacamnya, serta meminta para orang tua agar mengawasi anak-anaknya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement