Selasa 08 Nov 2022 09:26 WIB

Pertamina Dukung Indonesia Mencapai Target Emisi Nol Bersih pada 2060

Pada 2021, Pertamina berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 7,4 juta metrik ton CO2

Direktur Utama dan President Director PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam diskusi panel COP27 di Sharm El Sheikh, Mesir, Ahad (6/11/2022).
Foto: Pertamina
Direktur Utama dan President Director PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam diskusi panel COP27 di Sharm El Sheikh, Mesir, Ahad (6/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perusahaan energi milik negara PT Pertamina (Persero) mendukung aspirasi Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Indonesia telah meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi 31,89% dengan upaya sendiri dan 43,20% dengan bantuan internasional melalui dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC).

“Dari sisi penurunan emisi, Pertamina telah menetapkan target penurunan emisi sebesar 30% pada 2030, dibandingkan baseline 2010 kami,” kata Direktur Utama dan President Director PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam diskusi panel COP27 di Sharm El Sheikh, Mesir, Ahad (6/11/2022).

Baca Juga

Pada tahun 2021, Pertamina berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 7,4 juta metrik ton CO2 atau 29,09% dibandingkan baseline 2010. Penurunan emisi ini dicapai melalui pengurangan non-routine emissions dari proses yang digunakan untuk bahan bakar penggunaan sendiri dan untuk pasokan gas ke pelanggan sebanyak 69,7% dengan peralatan yang lebih efisien yang termasuk dalam Program Efisiensi Energi, serta berkontribusi 13,9% karena menggunakan sumber energi rendah karbon yang menyumbang 16,2% dan kegiatan lainnya.

Untuk mencapai aspirasi net zero, Pertamina telah mengembangkan strategi holistik yang disampaikan melalui dua pilar, yaitu dekarbonisasi aktivitas bisnis dan pengembangan bisnis hijau baru; serta tiga enabler yaitu mengembangkan standar akuntansi karbon yang telah disetujui oleh peraturan nasional dan internasional serta penerapan Harga Karbon Internal Pertamina, membangun organisasi keberlanjutan yang akan menjaga bisnis Pertamina berada di jalur Net Zero Roadmap, dan keterlibatan pemangku kepentingan untuk sepenuhnya mendukung target dan komitmen NZE nasional.

Tujuan tersebut didukung oleh strategi investasi jangka panjang perusahaan. CAPEX kumulatif Pertamina hingga 2060 untuk Inisiatif Bisnis Hijau diperkirakan sekitar 40 miliar dolar AS untuk biofuel, sumber energi terbarukan, CCS/CCUS, ekosistem baterai dan EV, bisnis hidrogen dan karbon.

“Pertamina mempercepat pengembangan bisnis hijau dari hulu ke hilir melalui seluruh rantai nilai yang terintegrasi. Pertamina menargetkan kapasitas EBT mencapai 60GW dari solar, hydro, wind power, dan geothermal, untuk dapat memenuhi pangsa pasar 15 persen pada 2060," kata Widyawati.

Dengan pencapaian yang diraih hingga tahun 2021, PT Pertamina (Persero) memiliki target ambisius hingga tahun 2060. “Kami juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah untuk bersinergi dalam mencapai rencana net zero di Indonesia,” ucap Widyawati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement