Covid-19 Kembali Melonjak, Legislator: Masyarakat Segera Vaksin Booster

Pemerintah sudah menggelontor lima juta vaksin booster, tidak alasan stok kurang.

Jumat , 04 Nov 2022, 19:15 WIB
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Mal Qbig, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad, (18/9/2022). Kementerian Kesehatan mempersiapkan strategi akselerasi cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster hingga 100 juta peserta mulai awal 2023, menyusul prediksi penurunan imunitas penduduk di awal tahun depan.
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Mal Qbig, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad, (18/9/2022). Kementerian Kesehatan mempersiapkan strategi akselerasi cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster hingga 100 juta peserta mulai awal 2023, menyusul prediksi penurunan imunitas penduduk di awal tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, menyoroti melonjaknya kembali kasus Covid-19 di Indonesia. Ia pun kembali  mendorong masyarakat yang belum vaksin booster untuk segera melakukan vaksin booster.

"Rakyat banyak puluhan juta yang lebih 100 juta lebih yang belum dibooster sesuai target. Bandingkan dengan vaksin 1 ya, atau vaksin 2 yang sudah 73 persen, sedangkan ini masih 27 persen. Artinya masih banyak sekali yang belum. Nah ini menjadi salah satu PR kita bersama," kata Rahmad kepada Republika, jumat (4/11/2022).

Baca Juga

Penularan Covid-19 juga diperparah dengan semakin tidak antusiasnya untuk divaksin. Padahal pemerintah sudah menggelontor lima juta vaksin booster kita sehingga tidak alasan stok vaksin tersendat. "Cuma masalahnya di masyarakat. antusias untuk di booster kan juga sangat rendah. saya mengalami sendiri mengadakan vaksin dan tidak sesukses vaksin 1 dan vaksin 2," ujarnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes). Dirinya melihat masyaraka hampir tak lagi melaksanakan prokes."Itu salah satu cara efektif kita. Jadi dua hal tadi, gerakan lagi booster, gerakan lagi protokol kesehatan terutama di ruang tertutup, saya kira menjadi salah satu cara menghalau keberadaan covid-19," kata politikus PDIP tersebut.