Kamis 03 Nov 2022 22:57 WIB

Faktor Jatuh Bangunnya Sebuah Rezim yang Berkuasa Menurut Islam

Jatuh bangunnya sebuah rezim ditentukan pada faktor internal dan eksternal

Ilustrasi sebuah rezim. Jatuh bangunnya sebuah rezim ditentukan pada faktor internal dan eksternal
Foto: Pixabay
Ilustrasi sebuah rezim. Jatuh bangunnya sebuah rezim ditentukan pada faktor internal dan eksternal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Jatuh bangun, bahkan kematian tak hanya dialami oleh perorangan, tetapi juga oleh sebuah rezim, umat, bangsa, atau komunitas masyarakat lainnya. Allah SWT berfirman: 

كُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۚ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Baca Juga

"... setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila telah datang ajal, mereka tak dapat mengundurkannya sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukan-(nya)." (QS Yunus [10]: 49). 

Panjang pendeknya umur suatu rezim, menurut Ibnu Khaldun, bergantung pada empat generasi, yaitu generasi perintis, generasi pembangun, generasi penikmat, dan generasi penghancur. Siklus sebuah rezim banyak ditentukan oleh generasi penikmat. 

Jika generasi ini mampu memelihara sendi-sendi ideal rezimnya, rezim tersebut akan mampu bertahan dan berumur panjang. Sebaliknya, jika sendi-sendi itu tidak lagi diindahkan, lahirlah generasi penghancur yang akan mengakhiri kejayaan rezim tersebut.

Panjang pendeknya umur sebuah rezim ditentukan seberapa besar rezim tersebut mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Allah SWT.

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ "Sesungguhnya, jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian. Dan, jika kalian mengingkarinya, sesungguhnya azabKu sangat pedih." (QS Ibrahim [14]: 7). 

Baca juga: Ritual Sholat Memukau Mualaf Iin Anita dan Penantian 7 Tahun Hidayah Akhirnya Terjawab 

Rezim yang tidak pandai bersyukur ialah mereka yang mengingkari karunia yang telah Allah anugerahkan kepada mereka. Rezim seperti itu dalam Alquran diancam dengan tegas: 

وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ  "... dan jika kalian mengingkarinya, sesungguhnya azabKu sangat pedih." (QS Ibrahim [14]: 7).

Rezim yang kufur nikmat banyak dicontohkan kisah-kisah umat terdahulu yang tercantum dalam Alquran.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement