Kamis 03 Nov 2022 15:17 WIB

Tren Kasus Covid-19 Naik, Satgas IDI Dorong Masyarakat untuk Booster

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan dalam sepekan terakhir.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mendorong masyarakat segera mengakses perlindungan vaksinasi dosis ketiga Covid-19. (ilustrasi).
Foto: Republika
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mendorong masyarakat segera mengakses perlindungan vaksinasi dosis ketiga Covid-19. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mendorong masyarakat segera mengakses perlindungan vaksinasi dosis ketiga Covid-19. Pernyataan ini menanggapi tren peningkatan kasus Covid-19 beberapa pekan terakhir.

Perkembangan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan dalam sepekan terakhir. Kenaikan terhitung 43,53 persen lebih tinggi dibandingkan temuan kasus sepekan sebelumnya.

Baca Juga

"Situasi kasus Covid-19 agak fluktuatif, sebelumnya kami menganggap situasi sudah sangat terkendali, tapi angka ini patut diwaspadai," kata Erlina dalam Konferensi Pers secara daring, Kamis (3/11/2022).

Erlina menuturkan, tren kasus Covid-19 awalnya stabil di 2.000 kasus. Namun, pada pekan lalu, kasus berangsur naik ke angka 3.000 kasus hingga mencapai 4.873 kasus konfirmas Covid-19.

"Ini harus diwaspadai dan perlu diketahui kenapa angka ini meningkat dari sebelumnya yang sempat stabil," katanya.

Erlina juga menilai masih banyak masyarakat yang enggan mengakses vaksinasi dosis ketiga. Karena, hingga kini capaian cakupan vaksinasi dosis ketiga masih stagnan di angka 27 persen.

"Masyarakat perlu segera mengakses vaksinasi dosis ketiga di tengah lonjakan kasus. Saya juga mendengar dari masyarakat, stok vaksin Covid-19 di daerah tinggal sedikit. Saya tidak tahu apakah ini masalah di logistik atau yang lainnya," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kemenkes RI Rizka Andalusia menerangkan, untuk stok vaksin Covid-19, pihaknya masih menunggu dikeluarkannga izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin IndoVac sebagai booster atau dosis lanjutan vaksin Covid-19 dari Badan POM RI. Kemenkes mentargetkan vaksin buatan dalam negeri tersebut sudah bisa mulai digunakan masyarakat pada pekan kedua hingga ketiga November 2022.

"Kami memang menunggu produk dalam negeri, dipastikan tahun ini bisa ya produksi. Untuk IndoVac sudah ada EUA untuk vaksin primer tapi masih menunggu yang booster , mudah-mudahan bisa digunakan dalam satu minggu kedepan. Bila sudah ada EUA booster baru akan didistribusikan," jelasnya saat ditemui di Tangerang Banten, Kamis (3/11/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement