Jumat 04 Nov 2022 00:15 WIB

PM Inggris akan Hadir dalam COP27

Rishi Sunak akan hadiri KTT iklim setelah sebelumnya mengatakan tak akan datang

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Inggris yang baru Rishi Sunak tiba di Downing Street di London, Selasa, 25 Oktober 2022, setelah kembali dari Istana Buckingham di mana ia secara resmi ditunjuk oleh Raja Inggris Charles III.
Foto: AP/Frank Augstein
Perdana Menteri Inggris yang baru Rishi Sunak tiba di Downing Street di London, Selasa, 25 Oktober 2022, setelah kembali dari Istana Buckingham di mana ia secara resmi ditunjuk oleh Raja Inggris Charles III.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan pada Rabu (2/11/2022), akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim PBB di Mesir. Pengumuman terbaru ini membalikkan keputusannya untuk melewatkan pertemuan itu.

"Tidak ada keamanan energi tanpa berinvestasi dalam energi terbarukan," kata Sunak melalui akun Twitter.

Kantor Sunak sebelumnya mengatakan, dia harus melewatkan pertemuan dikenal sebagai COP27 yang dimulai pada Ahad (6/11/2022) hingga 18 November. Alasan Sunak tidak bisa menghadiri pertemuan iklim ini karena komitmen domestik yang mendesak, termasuk persiapan untuk pernyataan anggaran utama pemerintah yang dijadwalkan pada 17 November.

Tapi Sunak mengkonfirmasi ulang dengan berkicau di Twitter. Dia memutuskan akan menghadiri pertemuan dua minggu itu karena tidak ada kemakmuran jangka panjang tanpa tindakan terhadap perubahan iklim.

Keputusan Sunak sebelumnya untuk melewatkan pembicaraan dikritik oleh banyak orang, termasuk penasihat iklim pemerintah Inggris Alok Sharma. Sharma akan menyerahkan kursi kepresidenan Conference of the Parties (COP pada pertemuan puncak di resor Mesir Sharm el-Sheikh. Inggris menjadi tuan rumah KTT iklim COP26 tahun lalu di Glasgow, Skotlandia.

Perubahan keputusan Sunak terjadi sehari setelah mantan Perdana Menteri Boris Johnson mengkonfirmasi bahwa akan menghadiri pembicaraan iklim atas undangan negara tuan rumah. Pemerintah Johnson membuat Inggris berkomitmen untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada 2050 dan menghilangkan batubara dari bauran energinya pada 2024.

Para pemerhati lingkungan khawatir akan ada kemunduran pada komitmen tersebut karena krisis energi yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina. Juru bicara iklim oposisi Partai Buruh Ed Miliband mengatakan, Sunak telah dipermalukan untuk pergi ke COP27.

"Naluri awalnya memberi tahu kita tentang semua tentang dia: dia tidak mengerti ketika menyangkut aturan energi dan krisis iklim," kata Miliband.

Anggota parlemen Partai Hijau Caroline Lucas mengatakan, keputusan awal Sunak dan putaran balik berikutnya adalah salah langkah yang memalukan di panggung dunia. "Biarkan ini menjadi pelajaran baginya, kepemimpinan iklim penting," ujarnya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement