Selasa 01 Nov 2022 22:49 WIB

PSSI Apresiasi Ketegasan Pemerintah tak akan Intervensi KLB

Keputusan PSSI untuk mempercepat KLB sesungguhnya didasari oleh niat baik.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (tengah), bersama anggota Exco PSSI menggelar jumpa pers usai melaksanakan Exco Emergency Meeting di Kantor PSSI, Jakarta, pada Jumat (28/10/2022) malam.
Foto: istimewa
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (tengah), bersama anggota Exco PSSI menggelar jumpa pers usai melaksanakan Exco Emergency Meeting di Kantor PSSI, Jakarta, pada Jumat (28/10/2022) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengapresiasi sikap tegas pemerintah yang menyatakan tak akan melakukan intervensi terhadap penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Keputusan percepatan KLB tersebut, kata Iriawan, semata-mata diambil PSSI sebagai bentuk tanggung jawab agar kompetisi sepak bola di Indonesia bisa kembali bergulir.

"Kami sangat mengapresiasi sikap pemerintah (Menpora Zainudin Amali atas arahan Presiden RI Joko Widodo) yang akan memastikan pemerintah tidak akan ikut campur tangan dalam KLB PSSI mendatang," kata Iriawan, melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa (1/11/2022). "Ini hal positif buat sepak bola kita ke depan."

Baca Juga

Menurut sosok yang akrab disapa Iwan Bule tersebut, keputusan PSSI untuk mempercepat KLB sesungguhnya didasari oleh niat baik, serta respons positif dari rekomendasi yang pernah disampaikan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan agar PSSI segera menggelar KLB.

"Sekarang ini kami sudah mengirimkan surat kepada FIFA. Jadi saat ini mari kita bersabar saja sambil memikirkan bagaimana kompetisi di negeri ini bisa kembali berjalan. Kompetisi adalah marwah dan itu harus kita pastikan bisa berjalan," kata Iriawan.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengingatkan jajaran pemerintah untuk tidak mengintervensi dan turut campur dalam pelaksanaan KLB PSSI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement