Selasa 01 Nov 2022 12:12 WIB

Sejumlah Harga Pangan Turun, BPS: Terjadi Deflasi 0,11 Persen pada Oktober 2022

Cabai, daging ayam ras dan telur ayam menjadi penyumbang utama deflasi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
ilustrasi:deflasi - Pedagang menunggu pembeli di pasar tradisional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,11 persen secara bulanan atau month to month (mtm) selama Oktober 2022. Adapun deflasi terjadi disebabkan oleh adanya penurunan sejumlah harga komoditas pangan pokok di bulan lalu.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
ilustrasi:deflasi - Pedagang menunggu pembeli di pasar tradisional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,11 persen secara bulanan atau month to month (mtm) selama Oktober 2022. Adapun deflasi terjadi disebabkan oleh adanya penurunan sejumlah harga komoditas pangan pokok di bulan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,11 persen secara bulanan atau month to month (mtm) selama Oktober 2022. Adapun deflasi terjadi disebabkan oleh adanya penurunan sejumlah harga komoditas pangan pokok di bulan lalu.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, menjelaskan, kelompok pengeluaran utama yang mendorong deflasi yakni dari makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi 0,97 persen dan memberi andil deflasi 0,25 persen.

Baca Juga

"Komoditas utamanya adalah cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, dan telur ayam ras yang mengalami penurunan harga," kata Setianto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Lebih detail, cabai merah di bulan Oktober kembali mengalami deflasi 2,26 persen mtm dan cabai rawit deflasi 12,69 persen mtm. Adapun untuk daging ayam ras deflasi sebesar 23,4 persen dan telur ayam ras deflasi 8,05 persen setelah bulan lalu mengalami inflasi.

"Harga cabai merah, daging ayam ras, dan cabai rawit mengalami deflasi dua bulan berturut-turut," ujarnya.

Setianto menjelaskan, lantaran terjadi deflasi di bulan Oktober, angka inflasi tahunan turun menjadi 5,71 persen year on year (yoy) dari sebelum di bulan September tembus 5,95 persen. Adapun untuk inflasi tahun kalender sebesar 4,73 persen year to date (ytd).

Secara tahunan, Setianto menuturkan, inflasi komponen bahan makanan di bulan Oktober sebesar 7,04 persen yoy atau menurun dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 8,69 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement