Selasa 01 Nov 2022 15:43 WIB

Spanyol Lestarikan Teknik Tenun Karpet Warisan Umat Islam Andalusia

Teknik tenun karpet Islam Andalusia dilestarikan Spanyol.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Spanyol Lestarikan Teknik Tenun Karpet Warisan Islam Andalusia
Foto: Daily Sabah
Spanyol Lestarikan Teknik Tenun Karpet Warisan Islam Andalusia

REPUBLIKA.CO.ID,MADRID -- Pemerintah Spanyol telah mengajukan permohonan ke UNESCO untuk melestarikan simpul Spanyol. Teknik tersebut diwarisi dari umat Islam selama periode Islam Andalusia.

Adapun tujuan permohonan ini agar Spanyol mencatatkan sebuah teknik dengan unsur budaya dan sejarah dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Baca Juga

Pabrik Tenun Karpet Kerajaan, yang didirikan di ibu kota Spanyol, Madrid atas instruksi Raja Felipe V pada 1721, memiliki kelebihan sebagai satu-satunya pusat produksi karpet yang menjamin kelangsungan teknik simpul Spanyol, diwarisi dari kaum Muslim yang memerintah negeri itu untuk sementara waktu.

Teknik ini pertama kali dikembangkan di Mesir dan datang ke Semenanjung Iberia selama periode Islam Andalusia.

Simpul tersebut berbeda dari teknik simpul Turki yang paling terkenal dan diterapkan dalam menenun karpet.  Alasannya, karena teknik ini tidak dapat diterapkan pada gambar melengkung dan simetris. Teknik dari Andalusia ini hanya digunakan pada linen, sutra dan benang wol halus.

Teknik berpola zigzag mencakup lebih dari 72.500 simpul benang per meter persegi. Angka itu sekitar dua kali lebih panjang dan mahal untuk diselesaikan, daripada simpul Turki.

Alejandro Klecker de Elizade merupakan direktur umum Pabrik Tenun Karpet Kerajaan di Madrid. Pabrik ini merupakan salah satu tempat langka yang menggunakan teknik simpul Turki dan simpul Spanyol dalam menenun karpet dan permadani.

Klecker de Elizade menjelaskan simpul Spanyol hampir tidak digunakan untuk waktu yang lama, setelah dominasi Muslim di Semenanjung Iberia berakhir pada 1492. Raja-raja Katolik juga disebut berusaha untuk sepenuhnya menghapus sejarah budaya Islam dari wilayah tersebut. Namun, inisiatif muncul pada abad ke-20 yang berusaha menjaga tradisi menenun tetap hidup.

"Meskipun ada banyak produksi karpet di Spanyol pada abad ke-15 dan ke-16, selalu dibuat dengan simpul Turki. Simpul Spanyol jauh lebih rumit dan mahal. Itu adalah teknik yang hampir terancam punah di dunia," ujar dia dikutip di Daily Sabah, Selasa (1/11/2022).

Pada abad ke-20, terutama di beberapa kota Spanyol di selatan seperti Cadiz, disebut beberapa bengkel tenun belum didirikan. Hasilnya, tidak banyak yang berhasil dalam produksi karpet karena tidak banyak permintaan.

Dia juga menyatakan penjualan komersial karpet yang dibuat dengan simpul Spanyol sangat terbatas, karena sifatnya yang khusus dan mahal. Ia menekankan saat itu keuntungan terbesar mereka adalah pasar Timur Tengah.

 

 

Lebih lanjut, ia menyebut simpul Turki dan karpet Turki terkenal di dunia. Mereka pun berupaya menggabungkan teknik tenun Spanyol dan Turki.

"Semua orang mengenali karpet Turki karena istana di Spanyol, Parlemen, Senat, Bank Spanyol dan banyak rumah keluarga bangsawan Spanyol dihias dengan karpet Turki. Hanya satu dari setiap 30 karpet yang kami buat dengan simpul Spanyol," lanjut Klecker de Elizade.

Sebagai Royal Carpet Weaving Factory, ia menyebut ada inisiatif kerjasama antara seniman tenun karpet Turki dan Spanyol, seperti teknik restorasi dan menggambar, melalui Kedutaan Besar Turki di Madrid beberapa tahun yang lalu. Tetapi hingga saat ini mereka belum dapat menerapkannya.

Ia lantas menyoroti nilai yang sangat berharga jika dilakukan penelitian perubahan historis dalam seni karpet Turki dan Spanyol, menemukan kembali periode dan poin umum dalam kedua praktik budaya.

"Dalam budaya menenun karpet, Spanyol adalah pewaris dunia Timur Tengah dalam sejarah Ottoman Türkiye," kata Klecker de Elizade.

Ia menyebut Spanyol mendapatkan warna biru kehijauan dari Ottoman, serta dan sutra dan wol sepenuhnya didasarkan pada akar Spanyol-Islam.

Menyoroti Dewan Menteri di Spanyol memutuskan untuk mengajukan simpul Spanyol untuk dimasukkan dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Klecker de Elizade mencatat ada banyak permintaan dari berbagai belahan dunia terkait presentasi kerajinan tangan ke UNESCO.

Meski demikian, teknik khusus ini akan dimasukkan dalam daftar ini setelah memahami karakteristik sejarah dan budayanya. 

Sumber:

https://www.dailysabah.com/arts/spain-to-preserve-carpet-weaving-technique-inherited-from-muslims/news

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement