Senin 31 Oct 2022 20:35 WIB

Exco PSSI: Kecil Kemungkinan FIFA Tolak Permintaan KLB

FIFA diyakini akan mengabulkan permintaan diadakannya KLB PSSI.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) setelah 12 Anggota Exco PSSI serta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan melakukan emergency meeting di Kantor PSSI yang berlokasi di GBK Arena, Senayan, Jakarta pada Jumat (28/10/2022). Selanjutnya, PSSI juga berkirim surat kepada FIFA pada Senin (31/10/2022) untuk meminta rekomendasi terkait rencana KLB.

Anggota Exco PSSI, Vivin Cahyani Sungkono mengatakan isi surat tersebut secara umum menyampaikan kepada FIFA tentang rencana PSSI untuk mempercepat pelaksanaan KLB yang seharusnya berlangsung pada November 2023. Dia menjelaskan, dalam surat tersebut PSSI meminta persetujuan FIFA untuk melakukan Kongres Biasa PSSI dengan agenda antara lain penetapan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan pada 7 Januari. 

Baca Juga

"Di surat itu kita sampaikan juga bahwa PSSI sudah punya timeline hingga kepengurusan baru PSSI terpilih, tergantung FIFA nya nanti menyepakati atau memberikan rekomendasi atau tidak," kata Vivin saat dihubungi Republika, Senin (31/10/2022).

Menurutnya kecil kemungkinan FIFA menolak untuk memberikan rekomendasi kepada PSSI terkait percepatan KLB tersebut. Dia mengatakan jika ada anggota yang meminta KLB, FIFA pada akhirnya hanya akan melihat jadwal dan mengirim utusan untuk menghadiri Kongres tersebut untuk menunjukkan Kongres tersebut sah dan terlegitimasi. 

Jika jadwal sudah ditetapkan, PSSI kemudian memberikan surat pemberitahuan kepada para pemilik suara (voters). "Nanti PSSI akan memberikan surat pemberitahuan kepada seluruh anggota bahwa akan ada Kongres Biasa dengan agenda pemilihan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan dan hal lain yang dianggap perlu," kata Vivin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement