Senin 31 Oct 2022 18:54 WIB

Kisah Adu Penalti Pertama di Piala Dunia 1982 dan Kebencian Terhadap Harald Schumacher

Prancis dikalahkan Jerman Barat pada semifinal Piala Dunia 1982 lewat adu penalti.

Rep: Rahmat Fajar / Red: Israr Itah
Kiper Jerman Barat Harald Schumacher saat melanggar pemain Prancis Patrick Battiston pada semifinal Piala Dunia 1982.
Foto: EPA
Kiper Jerman Barat Harald Schumacher saat melanggar pemain Prancis Patrick Battiston pada semifinal Piala Dunia 1982.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Piala Dunia 2022 Qatar tinggal hitungan hari. Sebanyak 32 negara akan bertandingan memperebutkan satu trofi bergengsi di dunia. Ini saatnya, bintang-bintang sepak bola dunia memberikan yang terbaik untuk negaranya.

Ada banyak momen emosional dan mengejutkan di setiap penyelenggaraan Piala Dunia salah satunya ketika pemenang harus ditentukan ke babak adu penalti. Banyak orang tak menerima kekalahan jika mereka tersingkir dengan cara adu penalti. Sebab sebagian dari mereka mengganggap adu penalti hanya adu keberuntungan.

Baca Juga

Adu penalti punya sejarah panjang. Berawal dari beberapa kali laga piala domestik yang berakhir imbang sampai waktu normal berakhir, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (International Football Association Board: IFAB) akhirnya memutuskan adu penalti sebagai formula untuk menentukan pemenang.

Di Piala Dunia, adu penalti ini baru terjadi pertama kali pada Piala Dunia 1982 Spanyol. Dikutip dari historyofsoccer, Senin (31/10/2022), semifinal antara Prancis melawan Jerman Barat merupakan kali pertama babak adu penalti dilaksanakan.

Prancis versus Jerman Barat berlangsung di Stadion Ramon Sanchez, Sevilla. Jerman Barat memenangkan pertandingan lewat babak adu penalti dan menantang Italia di final. Laga ini dianggap sebagai pertandingan sepakbola terbaik sepanjang masa karena drama gol, gol-gol di babak perpanjangan waktu hingga drama adu penalti.

Jerman kala itu tanpa kaptennya Karl-Heinz Rummenigge di starting line-up karena cedera hamstring tetapi mereka memulai pertandingan dengan lebih kuat dan agresif. Dan mereka akhirnya unggul 1-0 melalui tembakan Pierre Littbarski pada menit ke-17. Prancis membalasnya dari titik putih pada menit ke-26 melalui Michael Platini. Skor bertahan 1-1 hingga waktu normal sehingga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Drama gol juga terjadi di babak perpanjangan waktu. Dalam dua kali 15 menit saling balas gol terjadi. Prancis sempat unggul 3-1 hingga menit ke-98 berkat dua gol yang dicetak Marius Tresor dan Alain Giresse. Namun Jerman Barat mencetak dua gol penyama kedudukan 3-3 melalui Karl Heinz Rumminege dan Fischer hingga akhirnya laga harus dilanjutkan ke babak adu penalti.

Pemain Prancis Alan Giresse menjadi pencetak eksekutor sekaligus penendang penalti sukses pertama dalam sejarah Piala Dunia. Sayangnya, Prancis tetap kalah. Penjaga gawang Jerman Barat Harald Schumacher menjadi pahlawan. Dia memblok dua dari enam penendang Prancis yakni Didier Six dan Maxime Bossis untuk membawa timnya menang penalti 5-4.

Jajak pendapat yang dilakukan sebuah surat kabar Prancis tepat setelah Piala Dunia 1982 terpilih kiper Jerman Barat Schumacher sebagai orang paling dibenci Prancis mengungguli Adolf Hitler. Namun penyebabnya bukan melulu soal adu penalti. Schumacher melanggar pemain Prancis Patrick Battiston dengan kasar. Dua gigi Battiston copot, ia sempat tak sadar diri karen atiga tulang rusuknya patah. Namun bukannya mendapatkan kartu merah, Schumacher justru bebas dari hukuman dan melanjutkan pertandingan hingga adu penalti.

Rakyat Prancis berang karena saat ditanya jurnalis Prancis soal gigi Battiston yang copot, Schumacher berkata,"Kalau cuma giginya, bilang padanya saya akan membayar dokter giginya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement