Ahad 30 Oct 2022 10:52 WIB

PUPR: Jalan Trans Majene-Mamuju yang Tertutup Longsor Sudah Dibuka

Kementerian PUPR turun tangani jalan Trans Sulawesi Majene-Mamuju pascalongsor

Foto aerial tanah longsor di Jalan Trans Sulawesi Poros Majene-Mamuju, Majene, Sulawesi Barat beberapa waktu lalu. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penanganan pembukaan lajur Jalan Nasional Trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten Mamuju dengan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat yang terputus akibat longsor. Satu lajur pada Sabtu (29/10/2022), sudah berhasil dibuka fungsional.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Foto aerial tanah longsor di Jalan Trans Sulawesi Poros Majene-Mamuju, Majene, Sulawesi Barat beberapa waktu lalu. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penanganan pembukaan lajur Jalan Nasional Trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten Mamuju dengan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat yang terputus akibat longsor. Satu lajur pada Sabtu (29/10/2022), sudah berhasil dibuka fungsional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penanganan pembukaan lajur Jalan Nasional Trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten Mamuju dengan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat yang terputus akibat longsor. Satu lajur pada Sabtu (29/10/2022), sudah berhasil dibuka fungsional.

"Alhamdulillah sudah fungsional satu lajur. Karena longsoran cukup besar, pengerjaan pembersihan untuk pembukaan dua lajur akan dilakukan secara hati-hati, sehingga membutuhkan waktu," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (29/10/2022). 

Longsor yang terjadi di sejumlah titik di jalur Trans Sulawesi,  diakibatkan tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan itu sejak Kamis (27/10/2022). Longsoran batu, tanah bahkan pohon tumbang terjadi pada ruas batas Kabupaten Mamuju-Tameroddo pada kilometer77+700, 77+800, 78+400, dan 84+200. 

“Keempat titik longsoran tersebut sudah fungsional dua arah Jalan pada  pukul 17.08 WITA pada Kamis lalu,” ucap Hedy. 

Namun pada Kamis (27/10/2022) pukul 19.00 WITA, terjadi lagi longsoran susulan luar biasa di kilometer 84+500 (Sangiang) sepanjang sekitar 100 meter. Hal tersebut terjadi karena tanah dan batuan yang mengandung air masih bergerak dari atas.

Untuk selanjutnya, Hedy memastikan Kementerian PUPR segera menyiapkan penanganan permanen untuk mencegah terulangnya longsor. "Saat ini tim sudah berada di lapangan untuk menyiapkan desain permanen penataan lereng secara menyeluruh," ucap Hedy.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Barat Kementerian PUPR Sjofa Rosliansjah mengatakan, untuk penanganan darurat telah mengerahkan tujuh unit alat berat untuk membersihkan material akibat longsoran. Selama pembersihan, Sjofa menuturkan lalu lintas diatur dengan skema buka-tutup berkoordinasi dengan Kepolisian serta dilengkapi dengan rambu pengamanan.

“Pengguna jalan diharapkan berhati-hati, lalu lintas akan ditutup saat hujan untuk mengurangi risiko kecelakaan tertimbun longsoran," ucap Sjofa.

Selanjutnya untuk penanganan permanen akan dilakukan setelah kajian menyeluruh agar tidak terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan terulangnya longsor. Sjofa menegaskan, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh BPJN Sulbar yakni memetakan topografi dengan potongan memanjang dan melintang pada lokasi longsoran, melakukan penyelidikan tanah (geologi) secara menyeluruh pada lokasi longsoran, melakukan pengujian dan analisis laboratorium tanah, dan kemudian menentukan penanganan yang akan dilakukan pada lokasi. 

Sjofa menyebutkan, terdapat beberapa alternatif penanganan yang bisa dilakukan. Beberapa diantaranya yakni penanganan lereng dengan menurunkan semua longsoran yang masih tersisa, pemasangan jaring pengaman jika masih memungkinkan, menggunakan bore pile yang dikombinasi dengan mortar ringan/beton ringan, serta mengganti material badan jalan dengan menggunakan beton ringan/mortar ringan, dan membuat pengaturan drainase pada lereng atas sehingga mengurangi air yang masuk ke lereng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement