Sabtu 29 Oct 2022 16:19 WIB

Kapolri: Sebarluaskan Moderasi Beragama ke Seluruh Masyarakat

Keberadaan paham radikal tidak cocok dengan bangsa Indonesia.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri Stadium General bertema Pemuda dan Dinamika Kebangsaan, di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/10/2022).
Foto: Istimewa
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri Stadium General bertema Pemuda dan Dinamika Kebangsaan, di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG  -- Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh masyarakat menyebarluaskan moderasi beragama dalam menghadapi berbagai tantangan untuk mempertahankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Saya titip sebarluaskan moderasi beragama, sampaikan ke seluruh masyarakat,"kata Listyo Sigit saat menyampaikan pidato ilmiah pada Stadium General bertajuk "Anak Muda dan Tantangan Kebangsaan"di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.

Baca Juga

Menurut Listyo Sigit, sejarah membuktikan bahwa upaya apa pun yang dilakukan kelompok tertentu tidak akan pernah bisa mengganti Pancasila.

Dia menjelaskan sejarah panjang Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan membuktikan bahwa Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan ideologi yang paling cocok untuk bangsa ini.

"Dia mencontohkan keberadaan paham radikal yang tidak cocok dengan bangsa Indonesia. Upaya preemtif dan preventif jauh lebih baik untuk mengubah pola pikir yang tidak sesuai," tambahnya.

Sementara itu, terkait penegakan hukum, lanjutnya, merupakan alternatif terakhir jika terjadi gerakan-gerakan yang memecah belah bangsa. Stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakatmenjadi syarat utama menuju visi Indonesia Emas 2045.

Selain itu,Indonesia juga dihadapkan pada berbagai krisis global yang harus dihadapi. "Seluruh negara menghadapi ujian yang sama, krisis kesehatan, perekonomian dunia yang belum bangkit, hingga krisis pangan dan krisis energi akibat perang Ukraina dan Rusia," ujar Listyo Sigit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement