Jumat 28 Oct 2022 22:16 WIB

Wabup Pasuruan Minta Pemuda Jaga Negeri dari Provokasi

Peran pemuda dalam memelopori membangun visi kebangsaan dengan Sumpah Pemuda 1928.

Wabup Pasuruan Minta Pemuda Jaga Negeri dari Provokasi (ilustrasi)
Foto: ugm.ac.id
Wabup Pasuruan Minta Pemuda Jaga Negeri dari Provokasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PASURUAN -- Wakil Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron (Gus Mujib) meminta kepada pemuda di daerah itu untuk senantiasa menjaga negeri dari segala bentuk provokasi.

Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda di kabupaten setempat di Pasuruan, Jumat, ia mengatakanpemuda hari ini adalah tokoh-tokoh yang akan berperan pada masa yang akan datang. "Apa yang dilakukan oleh pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang," ujarnya.

Baca Juga

Dengan tema "Bersatu Bangun Bangsa", katanya, peringatan Hari Sumpah Pemuda menjadi bagian dari upaya menghadirkan sejarah masa lalu untuk direnungkan, dijadikan teladan dan inspirasi penggerak langkah menuju visi bangsa yang besar.

Selain itu, kata dia, tema peringatan tersebut tahun ini memberikan pesan mendalam bahwa bersatu padu adalah harga mati yang harus dikuatkan untuk membangun ketangguhan.

Ia mengatakan dengan ketangguhan dan persatuan menjadi kekuatan untuk melakukan pembangunan peradaban yang unggul sebagai eksistensi bangsa Indonesia.

"Sejarah telah menjelaskan bahwa pilihan pemuda waktu itu telah menjadi tonggak kuat menuju kemerdekaan," ujarnya. 

Ia mengatakan peran pemuda dalam memelopori membangun visi kebangsaan dengan Sumpah Pemuda 1928 yang diikuti dengan rangkaian pergerakan-pergerakannya telah mengantarkan kepada proklamasi kemerdekaan Indonesia.

"Peran pemuda telah tercatat dengan tinta emas sepanjang masa," ucap Gus Mujib.Menurutnya, para pemuda di zaman sekarang juga wajib menjawab segala tantangan terlebih dengan digitalisasi yang semakin modern.

Pemuda, ucap dia, harus menjadi pelopor penyelamat bangsa, utamanya menjaga bangsa dan negara serta segala bentuk provokasi yang datang dari manapun. "Contoh kecilnya saja adalah media sosial. Banyak sekali hoaks-hoaks bertebaran memfitnah seseorang, bahkan golongan maupun sampai urusan kedaulatan bangsa. Maka dari itu, peran pemuda harus di garda terdepan untuk membenarkannya," ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut dia, kalangan pemuda diminta tidak terpengaruh dengan informasi hoaks yang berkembang di media sosial meskipun faktanya pemuda saat ini tidak bisa dilepaskan dari penggunaan gawai dan internet. "Ancaman paham radikalisme dan informasi hoaks belakangan sangat subur berkembang melalui media sosial dan internet. Pesan saya, jaga negeri ini, karena masa depan bangsa ada di tangan para pemuda," ujar Gus Mujib.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement