Jumat 28 Oct 2022 19:24 WIB

AS: China Hadirkan Ancaman Sistemis dan Rusia Munculkan Ancaman Akut

AS khawatir dengan upaya agresif China kuasai Indo-Pasifik.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Marinir Amerika mengendarai kendaraan mereka melintasi sungai selama latihan tempur tahunan antara Korps Marinir Filipina dan Korps Marinir AS di Capas, provinsi Tarlac, Filipina utara, Kamis, 13 Oktober 2022. Peluncur yang dipasang di truk meledakkan roket pada Kamis dan pesawat tempur siluman AS jet melesat melintasi langit Filipina utara dalam latihan tempur dan tampilan terbaru dari senjata Amerika di wilayah di mana Washington telah mencoba untuk mencegah apa yang diperingatkan sebagai agresi China yang berkembang.
Foto: AP/Aaron Favila
Marinir Amerika mengendarai kendaraan mereka melintasi sungai selama latihan tempur tahunan antara Korps Marinir Filipina dan Korps Marinir AS di Capas, provinsi Tarlac, Filipina utara, Kamis, 13 Oktober 2022. Peluncur yang dipasang di truk meledakkan roket pada Kamis dan pesawat tempur siluman AS jet melesat melintasi langit Filipina utara dalam latihan tempur dan tampilan terbaru dari senjata Amerika di wilayah di mana Washington telah mencoba untuk mencegah apa yang diperingatkan sebagai agresi China yang berkembang.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon merilis pernyataan tentang strategi keseluruhan yang dikenal dengan istilah "National Defence Strategy". Di dalamnya, mereka menempatkan Rusia dan China sebagai ancaman utama kepentingan nasional Amerika Serikat (AS).

“(China) menghadirkan tantangan paling konsekuensial dan sistemis, sementara Rusia menimbulkan ancaman akut, baik untuk kepentingan nasional AS yang vital di luar negeri maupun di dalam negeri,” demikian bunyi pernyataan di dalam National Defense Strategy yang dirilis Kamis (27/10/2022).

Baca Juga

Menurut Pentagon, tantangan paling komprehensif serta serius terhadap keamanan nasional AS adalah upaya paksa dan agresif China untuk membentuk kembali kawasan Indo-Pasifik. Beijing pun dinilai berusaha membangun ulang sistem internasional agar sesuai kepentingan dan preferensi otoriternya.

Dalam National Defense Strategy, AS menyoroti retorika China atas Taiwan sebagai faktor destabilisasi yang berisiko salah perhitungan dan mengancam perdamaian di daerah tersebut. China berulang kali menyatakan akan mengambil alih kendali atas Taiwan. Namun Taipei sudah sering pula menegaskan, mereka menolak tunduk pada Beijing.

Sementara, ancaman Rusia disebut telah terlihat dari keputusannya menyerang Ukraina. AS menilai agresi Moskow ke negara tersebut “tak beralasan”. “Departemen (Pertahanan AS) akan mendukung pencegahan yang kuat dari agresi Rusia terhadap kepentingan nasional AS yang vital, termasuk perjanjian Sekutu kami,” katanya dalam National Defense Strategy.

AS menekankan perlunya kolaborasi dengan negara-negara sekutu dan mitra lainnya untuk melawan bahaya yang ditimbulkan oleh China dan Rusia. Menurut Washington kerja sama semacam itu merupakan “dasar bagi kepentingan keamanan nasional AS”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement