Jumat 28 Oct 2022 09:53 WIB

Pengrajin Tahu Tempe di Bandung Mogok Produksi Imbas Harga Kedelai Naik

Pengrajin tahu tempe tak bisa lagi toleransi harga kedelai capai di atas Rp 14 ribu

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menyelesaikan produksi tahu di Sentra Produksi Tahu Cibuntu, Bandung, Jawa Barat. Pengrajin tahu dan tempe di sentra industri tahu Cibuntu, Kota Bandung akan melakukan mogok produksi terhitung tanggal 29 hingga 31 Oktober. Kebijakan tersebut diputuskan mengingat harga kedelai terus naik hingga di angka Rp 14.000 per kilogram.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Pekerja menyelesaikan produksi tahu di Sentra Produksi Tahu Cibuntu, Bandung, Jawa Barat. Pengrajin tahu dan tempe di sentra industri tahu Cibuntu, Kota Bandung akan melakukan mogok produksi terhitung tanggal 29 hingga 31 Oktober. Kebijakan tersebut diputuskan mengingat harga kedelai terus naik hingga di angka Rp 14.000 per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengrajin tahu dan tempe di sentra industri tahu Cibuntu, Kota Bandung akan melakukan mogok produksi terhitung tanggal 29 hingga 31 Oktober. Kebijakan tersebut diputuskan mengingat harga kedelai terus naik hingga di angka Rp 14.000 per kilogram.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu pengrajin tahu tempe sempat akan melakukan mogok produksi. Namun urung dilakukan karena sebagian pengrajin keberatan. Kali ini mereka akan mogok produksi.

Pantauan di sentra industri Cibuntu sekitar pukul 08.00 Wib, para pengrajin tahu masih memproduksi tahu. Terlihat para pegawai tengah memproduksi tahu di pabrik masing-masing.

Salah seorang pengrajin tahu di Cibuntu Dindin memastikan mogok produksi akan dilakukan tanggal 29 hingga 31 Oktober mendatang. Saat ini aktivitas produksi masih berjalan dilakukan oleh para pengrajin.

"Mogok produksi tanggal 29 sampai 31, mulai tidak ada tahu di pasaran, kalau sekarang masih ada," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (28/10/2022).

Ia mengatakan mereka yang berproduksi hari ini dijual untuk saat ini. Dindin sendiri mengaku sudah berhenti melakukan produksi tahu saat ini.

"Besok keseluruhan tidak ada barang," katanya.

Ia memastikan kali ini mogok produksi akan dilakukan mengingat harga kedelai naik terus menerus. Tercatat saat ini harga kedelai mencapai Rp 14.000 per kilogram.

"(Mogok) soalnya harga bahan baku sudah tidak bisa ditoleransi terus naik Rp 14.000 lebih," katanya.

Terkait bantuan Rp 1.000 dari pemerintah untuk pengrajin tahu dan tempe, Dindin mengaku tidak merasakan dampak subsidi tersebut. Sebab di pabriknya kedelai yang diproduksi bukan kedelai yang mendapatkan bantuan subsidi.

"Cuma kan di pabrik tidak masuk program itu dan kualitas kacang bukan yang diproduksi oleh kami, tidak ada dampak," katanya.

Ia berharap pemerintah segera menyelesaikan permasalahan harga kedelai. Ia pun memastikan tahu dan tempe di pasaran tidak akan ada pada Sabtu hingga Senin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement