Rabu 26 Oct 2022 00:15 WIB

Delapan Perguruan Tinggi Belajar ke Unisba Terkait SPMI

Unisba menjadi rujukan karena SPMI yang dirancang sudah memenuhi standar. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) menerima kunjungan delapan perguruan tinggi untuk melakukan benchmark terkait Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Gedung Auditorium Unisba, akhir pekan lalu.

Delapan perguruan tinggi tersebut antara lain Universitas Persatuan Islam, Universitas Djuanda Bogor, Universitas Sali-Alitaam, Politeknik LP3I, Universitas Bakti Tunas Husada, STIE Gema Widaya Bangsa, Institut Agama Islam Nasional (IAI) Laa Roiba, Sekolah Tinggi Ilmu Adminitrasi (STIA) Bandung. 

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menimba ilmu pada Badan Penjaminan Mutu (BPM) Unisba yang dinilai sukses membawa Unisba meraih akreditasi unggul.

Menurut Ketua BPM Unisba Dr Hj Yeti Sumiyati SH MH, kegiatan benchmark eksternal ini sangat penting bagi perguruan tinggi, khususnya berkaitan dengan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). 

Yeti mengatakan, dalam proses akreditasi, tim aseseor akan menilai kinerja fakultas dan prodi dalam berbagai aspek salah satunya adalah pengalaman benchmark eksternal tentang penjaminan mutu. 

Melalui brenchmark tersebut, kata dia, perguruan tinggi bisa menetapakan, merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi  Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dimiliki apakah sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan.

“Unisba menjadi rujukan karena SPMI yang dirancang sudah memenuhi standar minimal bahkan melampaui. Standar-standar yang kami miliki sudah disesuaikan dengan ketercapaian visi misi Unisba," katanya.

Bahkan, kata dia, Unisba sudah mengakomodasi berbagai regulasi maupun tuntutan kinerja. Misalnya LAM-DIK, LAM- Teknik, Lamsama, LAM PT-Kes, Lamemba.

Menurut Yeti, terselenggaranya kegiatan ini merupakan salah satu indikator tercapainya visi misi Unisba sebagai perguruan tinggi rujukan. Capaian tersebut menjadi sebuah tanggung jawab bagi Unisba untuk bisa membina dan pengalaman ke perguruan tinggi lain menganai kiat-kiat merancang SPMI yang sesuai dengan standar nasional.

Wakil Rektor I Unisba Prof Ir A Harits Nu’man MT PhD IPM mengatakan, pengelolaan perguruan tinggi tidak bisa dilakukan sendiri, tapi perlu ada kolaborasi. Oleh karena itu, pihaknya sangat terbuka jika ada perguruan tinggi yang mengharapkan bantuan atau mengajak kerja sama dalam berbagai bidang.

“Sesuai dengan yang diamanahkan oleh LLDIKITI wilayah IV, kami dengan tangan terbuka akan memberikan ilmu tentang pengelolaan lembaga penjaminan mutu. Alhamdulillah Unisba mendapatkan rekognisi unggul dan mudah-mudahan menular kepada PT yang ibu Bapak Kelola,” paparnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement