Sabtu 22 Oct 2022 20:40 WIB

Warga Yogyakarta Diimbau Waspadai Pohon Tumbang

Selama musim hujan sudah ada sekitar 20 pohon yang tumbang.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Warga membersihkan pohon yang tumbang akibat angin kencang di Kawasan Kota Baru, Yogyakarta, Jumat (14/2/2020).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warga membersihkan pohon yang tumbang akibat angin kencang di Kawasan Kota Baru, Yogyakarta, Jumat (14/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk mewaspadai pohon tumbang. Hal ini mengingat banyak terjadi pohon tumbang akibat intensitas curah hujan yang tinggi disertai angin kencang dalam beberapa pekan terakhir.

Sub Koordinator Pertamanan dan Perindangan Jalan, DLH Kota Yogyakarta, Pramu Haryanto mengatakan, selama musim hujan sudah ada sekitar 20 pohon yang tumbang.

"Bahkan ada pohon cenderung ketinggiannya pendek juga tumbang akibat angin kencang, ini ditemukan sekitar dua sampai tiga pohon akhir-akhir ini," kata Pramu.

Pihaknya pun terus melakukan antisipasi, seperti melakukan pengecekan, pemangkasan, dan pemeliharaan pada pohon-pohon di Kota Yogyakarta secara rutin. Ia menyebut, setidaknya terdapat 20 ribu pohon di Kota Yogyakarta.

Sebagian besar pohon tersebut berada di pinggir jalan dan berpotensi menimpa rumah warga maupun fasilitas umum. Untuk itu, ia meminta agar masyarakat terus waspada dan lebih berhati-hati jika terjadi pohon tumbang akibat tiupan angin kencang.

"Selama ini kami melakukan pemangkasan rutin untuk pemeliharaan pohon di pinggir jalan untuk mengurangi ketinggian beban pohon dan pengecekan fisik secara manual. Ini bisa dilihat dari kondisi pohon apakah keropos atau ada penyakit, jika sudah dipastikan maka pohon yang memang sudah tidak sehat kita tebang," ujar Pramu.

Meski begitu, Pramu menyebut, pohon yang sudah ditebang akan ditanami kembali dengan pohon pengganti. Tujuannya agar penghijauan tetap ada di jalan-jalan Kota Yogyakarta.

"Selama ini penebangan masih berdasarkan pengalaman teman-teman di lapangan, biasanya dilihat apakah keropos bolong di tengah atau ada penyakit lainnya. Setelah itu selang satu sampai dua hari dilakukan penebangan," tambahnya.

Selain itu, Pramu juga berharap agar masyarakat membantu pemerintah dengan melakukan pengawasan di depan di pinggir jalan rumah masing-masing agar tidak terjadi pohon tumbang. Masyarakat, katanya, bisa melihat melalui fisik pohon yakni ketinggian mencapai 10-12 meter atau melebihi tiang listrik PLN.

"Warga bisa melaporkan kepada DLH Kota Yogyakarta melalui telepon atau Jogja Smart Service (JSS) dan nanti akan kami bantu untuk personel memangkas pohon tersebut," kata Pramu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement