Jumat 21 Oct 2022 22:08 WIB

RSMH Palembang Rawat Seorang Anak Diduga Derita Gagal Ginjal Akut

Anak yang dirawat di RSMH Palembang tidak mengeluarkan urine dua hari

Red: Nur Aini
Dokter mengecek kondisi pasien anak diduga penderita gagal ginjal akut ilustrasi. Dokter dan tim medis pendukung Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan, merawat intensif seorang anak berusia di bawah tiga tahun (batita) yang diduga menderita penyakit gagal ginjal akut.
Foto: ANTARA/Ampelsa
Dokter mengecek kondisi pasien anak diduga penderita gagal ginjal akut ilustrasi. Dokter dan tim medis pendukung Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan, merawat intensif seorang anak berusia di bawah tiga tahun (batita) yang diduga menderita penyakit gagal ginjal akut.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dokter dan tim medis pendukung Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan, merawat intensif seorang anak berusia di bawah tiga tahun (batita) yang diduga menderita penyakit gagal ginjal akut.

"Tim kami saat ini terus merawatintensif dan mengamati perkembangan kondisi batita yang dibawa orang tuanya masuk ke RSMH melalui IGD pada Kamis (20/10) malam itu," kata Direktur Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) RSMH Palembang, dr Martha Hendry SPU (K) MARS, di Palembang, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan batita tersebut dibawa orang tuanya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSMH dengan keluhan tidak mengeluarkan urine selama dua hari setelah diberikan obat sirop penurun panas. Saat ini kondisi pasien masih tahap perawatan dan pemeriksaan secara intensif untuk mengetahui lebih jelas gangguan kesehatan yang dialaminya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, secara umum kondisi batita cukup baik, hanya produksi urinenya saja yang tidak ada.

"Hari ini baru dimulai perawatan, tim medis akan mengatur kebutuhan cairan dan terapi yang diperlukan bagi pasien batita itu," ujarnya.

Sementara Dokter Spesialis Anak bagian Nefrologi RSMH, dr. Eka Intan Sp.A (K), M.Kes mengatakan dia bersama tim medis terus menggali informasi dengan orang tua pasien terkait jenis sirop penurun panas yang diberikan kepada batitanya. Untuk obat sirup yang dikonsumsi pasien batita dengan gejala sakit ginjal masih ditelusuri apakah obat itu masuk dalam kelima daftar sirup yang ditarik Kemenkes atau tidak.

Gejala gagal ginjal akut diduga akibat obat-obatan yang ada kandungan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG). Untuk itu para orang tua diminta tidak memberikan obat sirop yang mengandung bahan kimia tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement