Jumat 21 Oct 2022 22:10 WIB

Jejak Peradaban Dunia di Suriah

Beragam peradaban pernah menapakkan jejak di Suriah

Artefak mosaik yang ditemukan di Suriah
Foto: Alaraby
Artefak mosaik yang ditemukan di Suriah

IHRAM.CO.ID, Suriah selalu memiliki pesona dari waktu ke waktu. Banyak peradaban yang tumbuh di negeri tersebut sejak masa Arab Kuno Tadmur hingga peradaban Islam dengan menjadi ibu kota kekhalifahan Umayyah. Tapi, "The Craddle of Civilization" tampaknya tak layak lagi di sandang Suriah. Perang saudara sejak awal 2011 lalu membuat negeri peradaban ini luluh lantak.

"If paradise be on earth, it is without a doubt, Damascus, but if it be in heaven, Damascus is its counterpart on earth," demikian ucapan seorang musafir Muslim Ibn Jubair menggambarkan betapa indahnya Damaskus, ibu kota Suriah. Surga tentu identik dengan keindahan. Sementara, Ibn Jubair memilih Damaskus sebagai kota surga dunia karena begitu eloknya kawasan tersebut.

Baca Juga

Betapa banyak peradaban yang pernah tertoreh di kawasan tersebut. Damaskus hanyalah sebagian kawasan Suriah yang paling mencolok keindahannya. Tapi, secara umum Suriah memang memiliki banyak peninggalan peradaban yang mempercantik negeri yang dahulu bernama Syam. Beragam peradaban pernah menapakkan jejak di sana, dari peradaban Arab kuno, Romawi, Persia, hingga peradaban Islam.

Kawasan Suriah telah eksis sejak era sebelum Masehi. Kala itu, negeri ini bukanlah pusat munculnya peradaban dunia. Suriah hanyalah kawasan padang pasir yang hanya dilalui beberapa sungai. Sementara, peradaban manusia biasanya muncul di kawasan subur yang dialiri sungai besar. Tapi, lokasi Suriah yang strategis membuatnya tak bisa luput dari catatan sejarah kuno. Pada masa awal perkembangan peradaban bangsa, kita mengenal Mesopotamia di Irak dengan sungai Tigris dan Eufrat, serta peradaban Firaun di Mesir dengan Sungai Nil.

Dua peradaban besar dunia ini berlokasi di kanan kiri Suriah. Alhasil, kawasan Suriah menjadi jalan penghubung dua peradaban kuno tersebut. Maka, kawasan padang pasir itu pun serta merta menjadi pusat perdagangan internasional. Para pedagang dari Mesopotamia ke Mesir dan sebaliknya selalu melewati kawasan Suriah. Jadilah, Suriah bersama Mesopotamia dan Mesir disebut sebagai kawasan "timur dekat kuno" atau kawasan "bulan sabit subur" yang kemudian menjadi cikal bakal munculnya kawasan Timur Tengah yang sekarang.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement