Kamis 20 Oct 2022 16:58 WIB

Perdana, Pemilihan Muktamar Muhammadiyah 'Aisyiyah Gunakan E-Voting

Sistem e-voting menjadikan proses pemilihan dan penghitungan suara lebih ringkas.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Perajin membuat batik tulis dengan motif Muhammadiyah dan Aisyiyah di Mahkota Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/10/2022). Batik tulis berukuran panjang 5 meter dan lebar 3 meter tersebut dibuat untuk menyambut Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah pada 18-20 November 2022. Perdana, Pemilihan Muktamar Muhammadiyah 'Aisyiyah Gunakan E-Voting
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Perajin membuat batik tulis dengan motif Muhammadiyah dan Aisyiyah di Mahkota Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/10/2022). Batik tulis berukuran panjang 5 meter dan lebar 3 meter tersebut dibuat untuk menyambut Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah pada 18-20 November 2022. Perdana, Pemilihan Muktamar Muhammadiyah 'Aisyiyah Gunakan E-Voting

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah menerapkan teknologi e-voting dalam pemilihan dan penghitungan suara pada Muktamar ke-48. Sebelum sampai pada penggunaan teknologi tersebut, Muhammadiyah melewati perjalanan panjang dalam penyelenggaraan Muktamar.

Panitia Pemilihan Muktamar 48 Muhammadiyah 'Aisyiyah Budi Setiawan menjelaskan Muktamar Muhammadiyah 'Aisyiyah hingga 1990 menerapkan pemilihan secara manual. Pada Muktamar 1990, dia telah bertugas sebagai asisten panitia Pemilihan.

Baca Juga

Saat itu, Budi harus berhadapan dengan selisih penghitungan suara. Karena masih manual, penghitungan suara harus diulang dua kali. Dari pengalaman tersebut, Muktamar 1995 di Aceh dirancang dengan sistem penghitungan yang berbeda. Dia menginisiasi penggunaan sistem penghitungan dengan program lotus.

Selanjutnya, pada Muktamar 2000 di Jakarta, panitia menggunakan penghitungan suara dengan program Excel. Kemudian pada Muktamar 2005 di Malang, panitia pemilihan yang dibantu tim IT mempermudah sistem penghitungan suara.

"Kalau dulu Muktamar sejak 2005 kita melakukan e-counting, pemilihannya manual tetapi penghitungannya melalui sistem teknologi," kata Budi, dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (20/10/2022).

Menurut Budi, kemajuan teknologi saat ini telah membawa Muktamar ke-48 Muhammadiyah 'Aisyiyah menggunakan e-voting. Sistem e-voting menjadikan proses pemilihan dan penghitungan suara menjadi lebih ringkas dan cepat dengan penerapan teknologi. Dengan sistem e-voting, kerahasiaan pilihan tetap menjadi perhatian yang utama.

Acara pemilihan dalam gelaran Muktamar memang menjadi salah satu acara penting, tetapi bukan satu-satunya. Untuk itu, Budi berharap seluruh peserta dapat membawa amanah untuk melaksanakan Muktamar dengan sebaik-baiknya.

Wakil Sekretaris Panitia Pusat Muktamar 48, Iwan Setiawan menjamin kerahasiaan setiap pemilih dalam sistem e-voting yang dikembangkan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) itu. Dalam proses pemilihan nanti, para pemilih akan diberikan kartu token yang dicetak secara generik dan diberikan secara acak kepada para pemilih.

Dari kartu token tersebut, pemilih akan mendapatkan QR Code yang harus digunakan untuk membuka aplikasi pemilihan. "Sistem ini memungkinkan tidak ada campur tangan antara hak akses token dengan nama pemilih sehingga kerahasiaan terjamin," jelasnya.

Untuk memastikan sistem e-voting berjalan lancar, Budi menyampaikan, panitia akan melakukan tiga kali simulasi. Simulasi pertama sudah dilaksanakan dengan mengundang sekitar 100 orang. "Simulasi awal, kita undang orang sekitar 100 untuk melakukan e-voting dari PDM PDA se-Solo Raya dan alhamdulillah berlangsung cepat," ujarnya.

Iwan juga menegaskan, Muktamar 48 kali ini akan membawa berkah bagi perjalanan Muhammadiyah untuk semakin mantab menjalankan syiar dan visi dakwahnya terutama di era digital.

Menariknya, dari simulasi tersebut, ternyata kelompok ibu-ibu 'Aisyiyah adalah yang paling cepat selesai dan tertib dalam melakukan e-voting. Panitia Pemilihan Muktamar 48 'Aisyiyah Shoimah Kastolani pun merasa optimistis pemilihan secara e-voting ini akan berlangsung lancar.

"Saya insya Allah optimistis. Jika kita ada kemauan maka semuanya bisa kita lalui dan menjadi karakter kita bersama anggota Muhammadiyah ‘Aisyiyah untuk menjaga ketertiban," katanya.

Shoimah mengatakan, penggunaan teknologi e-voting pada Muktamar 48 ini adalah yang pertama. Karena itu, dia meminta seluruh peserta Muktamar untuk bisa ikut menyukseskan Muktamar.

"Mari kita wujudkan sukses Muktamar dengan saling mengingatkan, saling menghormati, dan saling percaya di antara kita," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement