Selasa 18 Oct 2022 16:42 WIB

Tafsir Alquran: Syariat Islam Bisa Diterapkan di Setiap Tempat dan Masa

Risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW bersumber dari Allah Yang Maha Bijaksana.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Tafsir Alquran: Syariat Islam Bisa Diterapkan di Setiap Tempat dan Masa. Foto:   Infografis Alasan Ada Surah yang Terputus dalam Alquran. Ilustrasi Alquran
Foto: Republika.co.id
Tafsir Alquran: Syariat Islam Bisa Diterapkan di Setiap Tempat dan Masa. Foto: Infografis Alasan Ada Surah yang Terputus dalam Alquran. Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tafsir Alquran pada Surah Saba Ayat 28 menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus kepada semua manusia dan sebagai Nabi yang terakhir. Sehubungan dengan itu, syariat atau peraturan dan hukum Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW berlaku di setiap tempat dan masa. Karena syariat Islam bersumber dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا كَاۤفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

Baca Juga

Tidaklah Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali kepada seluruh manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (QS Saba: 28)

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus kepada seluruh manusia. Ia bertugas sebagai pembawa berita gembira bagi orang yang mempercayai dan mengamalkan risalah yang dibawanya, dan sekaligus pembawa peringatan kepada orang yang mengingkari atau menolak ajaran-ajarannya.

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi penutup, tidak ada lagi Nabi dan Rasul yang diutus Allah sesudahnya. Dengan demikian, pastilah risalah yang dibawanya itu berlaku untuk seluruh manusia sampai kiamat.

Sebagai risalah yang terakhir, maka di dalamnya tercantum peraturan-peraturan dan syariat hukum-hukum yang layak dan baik untuk dijalankan di setiap tempat dan masa.

Risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW bersumber dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada pada keduanya. Dialah yang mengatur segala apa yang ada pada keduanya. Dialah yang mengatur semuanya itu dengan peraturan yang amat teliti sehingga semuanya berjalan dengan baik dan harmonis.

Allah yang demikian besar kekuasaan-Nya tidak mungkin akan menurunkan suatu risalah yang mencakup seluruh umat manusia. Kalau peraturan dan syariat itu tidak mencakup seluruh kepentingan manusia pada setiap masa. Dengan demikian, pastilah risalahnya itu risalah yang baik untuk diterapkan kepada siapa dan umat yang mana pun di dunia ini.

Banyak ayat di dalam Alquran yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus kepada manusia seluruhnya.

"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Alquran) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)." (QS al-Furqan: 1)

Katakanlah (Muhammad), "Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk." (QS Al-A‘raf: 158)

Hal ini tidak diketahui oleh semua orang bahkan kebanyakan manusia menolak dan menantangnya. Di antara penantang-penantang itu adalah kaum Nabi Muhammad sendiri yaitu orang-orang kafir Makah.

"Dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau sangat menginginkannya." (QS Yusuf: 103)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement