Senin 17 Oct 2022 15:10 WIB

Teman Sekelas: Jokowi Pintar, Tak Mau Kasih Contek Saat Ujian

SMAN 6 Jokowi membenarkan Presiden Jokowi pernah bersekolah di sana.

Rep: Co2/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo.
Foto: Kemenko Perekonomian
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Setelah sempat ramai soal tudingan ijazah palsu milik Presiden Jokowi, SMAN 6 Solo dan teman seangkatannya buka suara.

Kepala Sekolah SMAN 6 Solo, Munarso mengatakan, sesuai dengan dokumen sekolah, ia mengkonfirmasi bahwa Joko Widodo benar adanya pernah bersekolah di sana. Dulu sekolah tersebut bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP). Kemudian berubah menjadi SMA 6 Solo pada 1979.

Baca Juga

"Tahun 1977 sudah mulai ada siswa yang mendaftarkan, salah satunya ya Jokowi masuk sebagai siswa SMPP," kata Munarso, Senin (17/10/2022).

Munarso sendiri mengatakan bahwa perubahan dari SMPP menjadi SMAN 6 Surakarta berdasarkan SK dari Korwil Jawa Tengah. Namun SK menteri Pendidikan dan Kebudayaan baru mengukuhkan dari SK Kanwil Jateng menjadi SMA Negeri 6 Surakarta tahun 1985.

"Jadi data terkait Joko Widodo sesuai fotokopi ijazah, nomor induknya sesuai nama yang bersangkutan sudah sesuai semua," katanya.

Teman angkatan

Prawoto (62) salah seorang teman Jokowi mulai dari kelas 1-3 SMA mengatakan bahwa ia adalah sosok yang cerdas. Bahkan, Jokowi menurutnya pernah mendapat juara umum paralel ketika ia duduk di kelas 3 IPA.

"Waktu kelas tiga dia pintar, dia IPA tapi bahkan mendapat juara satu paralel umum. Saya ngalamin sendiri. Saksinya saya satu kelas terus (dengan Jokowi) bahkan ketika mau pilpres 2019 itu saya dipanggil ke Istana," kata Prawoto.

Menurut Prawoto, sosok Jokowi yang paling berkesan adalah ketika berlangsungnya sebuah ujian. Pasalnya, ia tidak mau mencontek ataupun memberikan contekan.

"Itu tidak mau temannya tidak mau nurun (mencontek) dia selalu menutupi kertas ujiannya dengan tangannya. Sampai suatu saat ada teman saya yang nakal mau mencontek dan tidak boleh lalu digajul, itu (Jokowi) sampai sekarang masih ingat, kemarin di istana ditanyain, mana preman yang mau nurun saya dulu," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement