Senin 17 Oct 2022 12:53 WIB

Industri Penerbangan Diprediksi Pulih Seperti Sebelum Pandemi pada 2026

Tahun ini menjadi pemantik semangat bagi maskapai untuk berbenah diri.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia National Air Carrier Association (INACA) mengungkapkan pemulihan industri penerbangan mulai terjadi pada tahun ini. Ketua Dewan Pembina INACA yang juga merupakan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pemulihan total industri penerbangan seperti sebelum pandemi Covid-19 diproyeksikan baru akan terjadi pada 2026. 

“Mudah-mudahan proyeksi kita pada 2026 dapat pulih seutuhnya atau sama seperti pada kondisi di masa sebelum pandemi dapat tercapai dan penerbangan di Indonesia mampu kembali bersaing secara kompetitif di pasar global,” kata Irfan dalam pernyataan tertulisnya, Senin (17/10/2022).

Baca Juga

Irfan mengakui tahun ini menjadi pemantik semangat bagi para operator penerbangan untuk berbenah diri dalam menyambut fase pemulihan transportasi penerbangan. Hal tersebut sejalan dengan fenomena revenge tourism serta optimisme sektor ekonomi yang tumbuh signifikan di masa transisi dari pandemi menuju endemi saat ini.

“Akhirnya, tahun inilah secara perlahan namun pasti, penerbangan di Indonesia mulai bergerak seiring dengan kesehatan masyarakat Indonesia yang menguat serta kepercayaan diri yang tumbuh untuk kembali menggunakan transportasi publik, khususnya jalur udara,” jelas Irfan. 

Untuk mendukung kebangkitan sektor penerbangan, Ketua INACA Denon Prawiraatmadja memastikan memperkuat kolaborasi dengan para stakeholder transportasi udara tidak hanya di dalam negeri namun juga internasional. Denon menuturkan, dua tahun lalu hampir seluruh industri penerbangan dunia mengalami mimpi terburuknya karena satu persatu para penyedia jasa transportasi udara undur diri untuk bersaing dikarenakan efek tekanan pandemi yang tidak dapat terelakkan.

“Termasuk di Indonesia sendiri yang selama pandemi terjadi, aktivitas penerbangan mengalami penurunan drastis hingga mencapai 90 persen terutama ketika masa pembatasan perjalanan diterapkan,” ucap Denon dalam acara Hari Ulang Tahun ke-52 INACA. 

Denon menegaskan, peranan INACA sebagai Asosiasi Penerbangan Nasional lndonesia sangat strategis didalam memperjuangkan aspirasi anggotanya baik yang penerbangan berjadwal, tidak berjadwal, dan kargo. Denon mengatakan, INACA merupakan mitra pemerintah, bersamaan itu  juga sebagai wadah maskapai-maskapai penerbangan nasional  myang mengupayakan kegiatan memajukan dan memperkuat kolaborasi industri penerbangan nasional.

“Dengan semangat kolaborasi yang terus ditingkatkan selama ini, guna mendapatkan layanan yang prima dan efisien bagi bisnis penerbangan Indonesia pada umumnya dan anggota ­INACA pada khususnya,” jelas Denon.

Denon menilai, keberhasilan penerbangan nasional untuk kembali bangkit hingga sampai di titik ini, tentunya tidak terlepas dari peran penting para stakeholders penerbangan di Indonesia yang di tengah kondisi penuh tantangan ini secara konsisten. Khususnya dalam memberikan dukungan penuh agar operasional penerbangan dapat berlangsung dengan baik dari sisi navigasi, ketersediaan bahan bakar, layanan jasa bandara, layanan perbaikan dan perawatan pesawat, produsen pesawat, dan jasa asuransi.

“Sinergi dan kepercayaan yang kuat inilah yang menjadi penopang utama untuk mendukung akselerasi pemulihan industri penerbangan di Indonesia dapat berjalan on the track,” jelas Denon. 

INACA mengapresiaai seluruh stakeholders dalam industri penerbangan. Khususnya dalam mendukung dan membantu mewujudkan ketersediaan layanan konektivitas yang terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement