Sabtu 15 Oct 2022 20:49 WIB

Mensos Minta Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Terdata Menerima Bansos

Mensos berikan santunan ke 16 ahli waris korban tragedi Kanjuruhan

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta agar anak-anak yang orang tuanya meninggal dalam tragedi Kanjuruhan agar dapat terdata dalam penerima bantuan sosial anak yatim. Hal tersebut ia sampaikan saat menemui korban dan keluarga di Kantor Kecamatan Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur, pada Sabtu (15/10/2022).
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan.
Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta agar anak-anak yang orang tuanya meninggal dalam tragedi Kanjuruhan agar dapat terdata dalam penerima bantuan sosial anak yatim. Hal tersebut ia sampaikan saat menemui korban dan keluarga di Kantor Kecamatan Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur, pada Sabtu (15/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta agar anak-anak yang orang tuanya meninggal dalam tragedi Kanjuruhan agar dapat terdata dalam penerima bantuan sosial anak yatim. Hal tersebut ia sampaikan saat menemui korban dan keluarga di Kantor Kecamatan Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur, pada Sabtu (15/10/2022).

"Berat ya, apalagi ada yang meninggalkan istri dan anak yang masih kecil. (Untuk itu) Kita akan lakukan secara khusus, misalnya meninggalkan anak yatim, maka akan kita masukkan ke dalam penerima bantuan sosial untuk anak yatim," katanya di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (15/10/2022)

"Kami atas nama pemerintah mengucapkan belasungkawa maupun kesedihan. Ini bukan hanya di Malang saja yang menderita, bukan di Pasuruan saja. Kami seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia ikut berbelasungkawa," kata Risma di hadapan keluarga yang hadir.

Di Pasuruan, Menteri Sosial bersama Anggota DPR RI Anisah Syakur memberikan santunan kepada 16 ahli waris dimana masing-masing menerima santunan senilai Rp 15 juta. Adapun keluarga korban yang hadir berasal dari Pasuruan, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Probolinggo, dan Jember. Turut hadir tiga orang luka berat yang menerima santunan senilai Rp 5 juta, dan empat orang korban luka ringan yang mendapatkan santuan sebesar Rp 2,5 juta.

Anisah Syakur mengatakan Komisi VIII DPR RI selalu memberi dukungan penuh pada program-program dari Kementerian Sosial, termasuk santunan ini. "Tentu ini juga bagian dari pada tugas-tugas kami juga di DPR RI, untuk selalu mendorong Kementerian Sosial melaksanakan tugasnya sesuai dengan tupoksi yang sudah disampaikan atau yang sudah ditetapkan," katanya.

Politikus asal Pasuruan ini juga mengungkapkan belasungkawa atas berpulangnya korban tragedi Kanjuruhan dan berharap agar yang menderita luka-luka bisa segera sembuh.

Sementara itu, selesai giatnya di Pasuruan, Mensos bertolak ke Kantor Kecamatan Ngusikan Jombang untuk bertemu keluarga korban. Di Jombang, Mensos kembali menekankan bahwa pemberian santunan merupakan bagian dari tugas dan fungsi Kementerian Sosial, bukan sebagai bentuk pengganti rasa  kehilangan keluarga.

"Jadi santunan ini bukan sebagai pengganti putra putri panjenengan, karena kami tidak mungkin bisa mengganti," ucap Risma.

Dalam  keterangannya di hadapan pers, Risma mengatakan Kemensos telah menuntaskan pemberian santunan kepada ahli waris korban yang meninggal, sedangkan untuk korban luka-luka masih dilakukan pendataan.

Selain santunan, Kemensos juga memberikan dukungan psikososial dengan menghadirkan psikolog untuk memulihkan kondisi psikologis keluarga korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement