Sabtu 15 Oct 2022 19:20 WIB

Indeks Saham Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Cenderung Positif 

Hal ini pertanda bagus melihat masyarakat yang sudah melek terhadap investasi.

Rep: My43/ Red: Fernan Rahadi
Dari kiri ke kanan: Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal II OJK, Yunita Linda Sari, Ketua Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal I OJK, Djustini Septiana, serta Darmansyah selaku moderator, dalam konferensi pers Prioritas Kebijakan dan Penguatan Pengawasan Pasar Modal di Kantor OJK Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Foto: Tangkapan layar Zoom
Dari kiri ke kanan: Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal II OJK, Yunita Linda Sari, Ketua Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal I OJK, Djustini Septiana, serta Darmansyah selaku moderator, dalam konferensi pers Prioritas Kebijakan dan Penguatan Pengawasan Pasar Modal di Kantor OJK Jakarta, Jumat (14/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perkembangan pasar modal di Indonesia yang terus meningkat membuat salah satu pencapaian yang baik bagi Indonesia. Di mana pencapaian tersebut terjadi pada bulan September 2022 lalu.

"Pertumbuhan perekonomian pasar modal di Indonesia cenderung positif," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, Jumat (14/10/2022).

Ia menambahkan, indeks yang ada termasuk lebih tinggi daripada indeks bursa saham. Hal tersebut disertai pula dengan pertumbuhan emiten tertinggi selama 5 tahun ini, baik dari segi emiten tranportasi, energi, dan konsumer. 

Kemudian investor retail juga mengalami peningkatan, di mana hingga pada 11 Oktober mengalami kenaikan sembilan kali lipat. Hal Itu merupakan pertanda bagus karena melihat masyarakat yang sudah melek terhadap investasi. 

"Di tahun berikutnya, banyak kegiatan untuk meningkatkan pencapaian, dan kami (OJK) membuat lima pilar," ujar Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal II OJK, Yunita Linda Sari.

Pada konferensi pers yang dilaksanakan di Lobby Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut, ia menjelaskan lima pilar di antaranya yaitu, akselerasi pendalaman produk, akselerasi keuangan berkelanjutan, penguatan pelaku industri, peningkatan upaya perlindungan konsumen, dan memperkuat layanan digital. 

Dalam kinerja, kecepatan menjadi kunci utama karena kecepatan yang diberikan dapat mempercepat investor untuk menetapkan investasi. Sehingga dalam segala upaya harus bekerjasama, berkoordinasi dan bersinergi untuk mewujudkan pasar modal Indonesia yang berkelanjutan. 

"Hukum dan regulasi tetap ada karena untuk memberikan efek jera dan dapat memberikan pedoman yang jelas," kata Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal I OJK, Djustini Septiana 

Ia mengatakan hukum yang ada untuk memberikan efek jera serta untuk meningkatkan pasar modal. Sedangkan regulasi sendiri untuk memberikan kepastian hukum yang berlangsung pada pasar modal. 

Menurut Djustini, dengan adanya hukum dan regulasi yang berlaku dapat mendorong pihak utama dalam melaksanakan dan menjalankan kegiatan, serta dapat menghindari hal yang tidak diinginkan. Dan juga untuk terus meningkatkan kepercayaan investor.

OJK mengajak seluruh industri untuk meningkatkan komitmen secara kolaboratif dan tanggung jawab melalui berbagai tantangan yang ada. Potensi Indonesia yang bagus, dapat meningkatkan saham dibandingkan dengan negara lain. Hal tersebut terlihat dari banyaknya investor dari dalam dan luar negeri. 

Masyarakat Indonesia harus percaya terhadap industri pasar modal, untuk menambah kredibilitas. Sehingga akan terjadi perputaran yang bagus, jika ada yang melepas saham dari Indonesia maka akan yang mengambil nantinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement