Jumat 14 Oct 2022 17:34 WIB

Ukraina Klaim Bebaskan 600 Permukiman dari Pendudukan Rusia

Pada akhir Agustus 2022, Ukraina melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia.

Jendela pecah terlihat di sebuah bangunan bersejarah setelah serangan roket Rusia di pusat Kyiv, Ukraina, Selasa, 11 Oktober 2022. Rusia pada Senin membalas serangan di jembatan kritis dengan melepaskan serangan paling luas terhadap Ukraina dalam beberapa bulan. Ukraina Klaim Bebaskan 600 Permukiman dari Pendudukan Rusia
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Jendela pecah terlihat di sebuah bangunan bersejarah setelah serangan roket Rusia di pusat Kyiv, Ukraina, Selasa, 11 Oktober 2022. Rusia pada Senin membalas serangan di jembatan kritis dengan melepaskan serangan paling luas terhadap Ukraina dalam beberapa bulan. Ukraina Klaim Bebaskan 600 Permukiman dari Pendudukan Rusia

IHRAM.CO.ID, KIEV -- Otoritas Ukraina mengklaim telah membebaskan lebih dari 600 permukiman dari pendudukan Rusia dalam sebulan terakhir, termasuk 75 di antaranya di wilayah Kherson yang sangat strategis.

Kementerian Reintegrasi Wilayah Pendudukan Sementara Ukraina mengatakan sekitar 502 permukiman telah dibebaskan di wilayah timur laut Kharkiv di mana pasukan Ukraina bulan lalu maju jauh ke dalam garis Rusia. Selain itu, 43 permukiman di Donetsk dan tujuh permukiman di Luhansk juga dibebaskan.

Baca Juga

"Wilayah-wilayah Ukraina yang dibebaskan telah meningkat secara signifikan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan di situs resminya, Kamis malam (13/10/2022).

Kherson, Donetsk, Luhansk, dan Zaporizhzhia dicaplok oleh Rusia bulan lalu sebagai serangan balasan oleh pasukan Ukraina yang dengan cepat maju di timur laut, timur, dan selatan.

 

Pencaplokan itu dikecam oleh Ukraina dan Barat karena dianggap ilegal. Pada Kamis, gubernur wilayah Kherson di Ukraina yang diangkat oleh Rusia mengimbau penduduk untuk mengungsi di tengah pertempuran antara pasukan Rusia dan pasukan Ukraina.

Pada akhir Agustus 2022, Ukraina melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia yang menduduki negara itu sejak awal invasi mereka pada Februari. Rusia menyebutkan tindakan di Ukraina sebagai operasi militer khusus untuk demiliterisasi negara tetangganya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement