Kamis 13 Oct 2022 15:40 WIB

Deteksi Dini Payudara Secara Mandiri Sudah Bisa Dilakukan Sejak Wanita Remaja

Remaja putri hendaknya sudah mengetahui cara deteksi mandiri payudara.

Remaja putri hendaknya sudah mengetahui cara deteksi mandiri payudara.
Foto: www.freepik.com
Remaja putri hendaknya sudah mengetahui cara deteksi mandiri payudara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis bedah onkologi dari Universitas Indonesia, dr. Farida Briani Sobri, SpB (K)Onk, mengatakan, pemeriksaan payudara untuk diri sendiri (SADARI) sudah bisa dilakukan sejak remaja putri menginjak usia akil balig demi mendeteksi kanker payudara sejak dini.  "Sejak akil balig semua perempuan sebaiknya sudah tahu SADARI," kata Farida, Kamis (14/10/2022).

Dokter yang baru menyelesaikan program doktor di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu mengatakan angka kematian karena kanker payudara di Indonesia tertinggi untuk seluruh kanker karena sebagian besar perempuan datang ketika penyakit sudah pada stadium lanjut. Padahal, penyakit ini bisa diatasi sejak awal bila dideteksi sejak dini. 

Baca Juga

Dia mencontohkan Australia yang angka kejadian kanker lebih tinggi dibandingkan Indonesia tetapi angka kematiannya rendah karena para pasien datang ketika penyakit belum memburuk. Itulah mengapa dia menegaskan pentingnya skrining kesehatan melalui pemeriksaan payudara sendiri secara rutin setiap bulan.

Jika ditemukan kelainan, misalnya benjolan atau cairan abnormal, segera datangi tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut atau pemeriksaan payudara secara klinis (SADANIS). Menurut dia, pemeriksaan ini juga bisa dilakukan oleh dokter umum di fasilitas kesehatan pertama.

Sejak menginjak usia 25 tahun, perempuan disarankan untuk melakukan SADANIS sekali dalam setahun walau tidak mengalami keluhan apa-apa. Bagi perempuan muda, pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan USG atau ultrasonografi yang disarankan dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun.

Sementara itu, alat skrining utama yang sangat sensitif dalam mendeteksi adalah mammografi atau mammogram yang ditujukan untuk orang berusia 40 tahun ke atas. Walau tidak ada kelainan atau keluhan, skrining dengan mammografi disarankan secara rutin sekali per setahun atau per dua tahun.

Menurut Farida, keberhasilan alat skrining mammografi dalam mendeteksi penyakit bisa menurunkan angka kematian kanker payudara di negara-negara maju. Namun, kasusnya belum tentu sama dengan di negara berkembang. Tidak semua orang yang termasuk kelompok berisiko kanker payudara bisa dengan mudah datang ke rumah sakit untuk deteksi dini.

Berdasarkan sebuah jurnal kesehatan, kata Farida, India telah menerapkan program sederhana untuk mengarahkan tenaga kesehatan seperti mantri desa atau kader posyandu yang sudah dilatih untuk aktif memberikan penyuluhan mengenai kanker payudara, juga terlatih untuk melakukan pemeriksaan payudara secara klinis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement