Rabu 12 Oct 2022 16:14 WIB

Walkot Jakpus Ajak Warga Berantas Sarang Nyamuk Cegah DBD

Kasus DBD di Jakpus masih terkendali terutama di Duri Pulo, Cikini, dan Galur.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (9/7/2020).
Foto: Antara/Wahyu Putro A.
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (9/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) mengimbau warga setempat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah (DBD). "Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan fogging, karena mengakibatkan resistensi yang nantinya membuat nyamuk akan kebal," kata Wali Kota Jakpus, Dhany Sukma di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Dhany mengatakan, PSN dilakukan setidaknya kurun waktu selama 30 menit. Hal itu harus dilakukan  secara rutin karena dianggap paling efektif memberantas nyamuk

Dia menuturkan, kasus DBD di Jakpus masih terkendali terutama pada tiga kelurahan, yaitu Duri Pulo, Cikini, dan Galur. "Yang pasti kasus DBD di Jakarta Pusat, alhamdulillah masih yang terendah se-Jakarta," ujar Dhany.

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan,DBD selama Januari-Oktober hingga tanggal 10 di Jakpus sebanyak 652 kasus, Jakarta Utara 1.223 kasus, Jakarta Barat 1.732 kasus, Jakarta Selatan 1.465 kasus dan Jakarta Timur 1.846 kasus serta Kabupaten Kepulauan Seribu 31 kasus. Selain itu, pihaknya juga terus meningkatkan aktivitas pengawasan oleh Jjuru pemantau jentik (jumantik) di setiap RT, kelurahan dan kecamatan atau secara mandiri di setiap rumah.

"PSN dilakukan oleh kader jumantik, baik jumantik di RT/RW atau secara mandiri tiap rumah," ujarnya. Dhany mengungkapkan, walaupun masih menjadi yang terendah namun tetap harus meningkatkan kewaspadaan dengan PSN karena lebih efektif, bila dilakukan secara rutin.

Tak hanya itu, pihaknya perlu juga melakukan penyuluhan, peningkatan wawasan atau informasi mengenai Jumantik oleh puskesmas dan kantor kelurahan, RT/RW dan terdapat tim pengawasan ke warga setiap pelaksanaan PSN '3M Plus'. "Jadi yang dilakukan PSN 3 Plus," kata Dhany.

3M Plus antara lain, pertama, menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain sebagainya.

Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. Sedangkan, kegiatan "plus" adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida (abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur dan memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement