Rabu 12 Oct 2022 13:48 WIB

Pencarian Pengendara Terseret Arus Banjir di Bogor Dilanjutkan

Pencarian AN yang terseret arus banjir dan hilang di gorong-gorong Bogor dilanjutkan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah guru dan pegawai sekolah membersihkan meja dan kursi yang basah pasca banjir di SMK Nusantara, Kota Bogor, Jawa Barat. Pencarian AN yang terseret arus banjir dan hilang di gorong-gorong Bogor dilanjutkan.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah guru dan pegawai sekolah membersihkan meja dan kursi yang basah pasca banjir di SMK Nusantara, Kota Bogor, Jawa Barat. Pencarian AN yang terseret arus banjir dan hilang di gorong-gorong Bogor dilanjutkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor, Tim Search and Rescue (SAR), Tagana, dan masyarakat sekitar melanjutkan pencarian korban AN (20 tahun) yang terseret arus banjir lintasan pada Selasa (11/10). Korban terseret arus banjir lintasan dan menghilang di gorong-gorong di Jalan Dadali, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor bersama sepeda motornya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan pencarian dilakukan di beberapa titik lokasi. Mulai dari titik awal hingga ke Sungai Ciliwung.

Baca Juga

Sebab, diketahui gorong-gorong tersebut bermuara ke Sungai Ciliwung. “Saat ini kita melakukan pencarian di beberapa titik lokasi dari titik awal di lokasi reruntuhan tembok dengab asumsi saat kejadian korban dan reruntuhan ini bersamaan,” kata Teo, Rabu (12/10/2022).

Di samping itu, lanjut Teo, tim gabungan juga melakukan pencarian secaea manual dengan menyusuri saluran air hingga ke Sungai Ciliwung. Petugas pun melakukan penyelaman ke arah sungai di beberapa titik.

Sejauh ini, kata Teo, dari pencarian yang dilakukan petugas baru menemukan plat nomor kendaraan, spion motor, dan helm yang diduga milik korban. Sementara motor dan korban sendiri belum ditemukan.

“Motor dan pengendaranya belum ditemukan kita tetap berharap bisa segera ditemukan. Dan kita juga sudah memasang jaring. Komdisinya ada saluran trowongan kemudian reruntuhan tembok dan kondisi cuaca kita berburu dengan waktu,” jelas Teo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement