Senin 10 Oct 2022 06:58 WIB

Luapan Sungai Cibareno Rendam Rumah dan Jembatan di Sukabumi

Bencana luapan Sungai Cibareno itu sebagai akibat intensitas hujan yang tinggi.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Sungai Cibareno saat debit air dalam kondisi normal. (Ilustrasi)
Foto: Dok Basarnas Banten
Sungai Cibareno saat debit air dalam kondisi normal. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peristiwa luapan Sungai Cibareno yang berada di perbatasan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dan Kabupaten Lebak Banten berdampak pada sejumlah rumah dan jembatan di Kabupaten Sukabumi, Ahad (9/10/2022) sore. Meskipun pada Ahad malam kondisi debit air sungai mulai surut.

"Kami menerima laporan dari Camat Cisolok sejumlah dampak dari bencana luapan Sungai Cibareno," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim, Ahad malam. 

Luapan air Sungai Cibareno menerjang empat unit rumah, satu mesin penyedot pasir, 1 jembatan gantung dan satu pabrik tahu yang terjadi akibat intensitas hujan tinggi.

Dari laporan kecamatan disebutkan ada satu rumah yang rusak milik Herman (50 tahun) warga Kampung Bantar Kalapa RT 04 RW 10 Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Sukabumi. Kerusakan rumah ukuran 4 m x 10 m yakni dinding kamar bagian belakang jebol akibat tergerus arus luapan air Sungai Cibareno.

Selanjutnya tiga unit rumah yang terendam air yakni Mahpud (45 tahun) Kampung Cilumayan RT 01 RW 10 Desa Pasirbaru, Cisolok. Selanjutnya Resa (20) dan Haer (45) Kampung Cilumayan RT 01 RW 09 Desa Pasirbaru, Cisolok.

Sementara jembatan gantung Batu Nunggul hanyut terbawa arus air Sungai Cibareno dan fasilitas ibadah /mazlis taklim terendam air luapan sungai. Dampak lainnya yakni kolam ikan dan bangunan terendam luapan Sungai Cibareno milik Abdul Muiz Kampung Cisalak Desa Pasirbaru, Cisolok.

Dilaporkann juga areal pertanian seluas dua hektarr milik tiga orang warga ikut terdampak di Kampung Cilumayan RT 03 RW 09, Pasirbaru, Cisolok. Dari laporan itu juga disebutkan penyebab dari banjir akibar debit air Sungai Cibareno yang meningkat akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Cicadas dan Provinsi Banten.

Sehingga, menyebabkan air meluap dan merendan pemukiman warga yang berada di pinggir Sungai Cibareno. Dalam bencana ini muspika Cisolok telah mendatangi lokasi dan meninjau tempat kejadian dan evakuasi.

Selanjutnya melakukan koordinasi dengan pihak perangkat desa, kecamatan, dan BPBD Sukabumi serta memberikan himbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada serta hati-hati dalam kejadian bencana alam. Selain itu mengimbau kepada pemilik rumah hendaknya sementara tinggal atau istrahat di rumah saudara atau tetangga untuk mengantisipasi kejadian luapan air Sungai Cibareno.

Di mana aituasi saat ini debit air sungai sudah surut. Meskipun demikian Polsek Cisolok dan aparat terkait masih berada di lokasi untuk memantau situasi lebih lanjut.

"Untuk Cisolok sampai saat ini aman dari pantauan laporan. Namun demikian tetap dengan meningkatkan kewaspadaan," kata Medi Abdul Hakim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement