REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya angka elektabilitas Prabowo-Erick Thohir dalam beberapa kesempatan survei simulasi pasangan menggambarkan akan adanya sebuah harapan besar. Situasi itu menurut Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin yang turut menjadi bukti Prabowo-Erick Thohir mendapat banyak perhatian dari masyatakat, khususnya terhadap kinerja positif Prabowo dan Erick Thohir yang membuat masyarakat menjatuhkan pilihannya.
"Kalau elektabilitas mereka bagus tinggi atau selalu naik artinya kan itu dinilai oleh rakyat baik," kata Ujang di Jakarta, Ahad (9/10/2022).
Pasangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tercatat memiliki elektabilitas paling tinggi. Hasil tersebut menjadi bukti hadirnya keinginan masyarakat untuk keduanya maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Prabowo dan Erick Thohir menurut Ujang memiliki daya pikat tersendiri dalam pandangan masyarakat. Posisi keduanya yang merupakan seorang menteri meniciptakan nilai tambah yang menguntungkan.
Menurut dia, dengan tingginya elektabilitas Prabowo-Erick Thohir menandakan sebuah kelayakan untuk dapat dipilih. Terlebih lagi sampai sekarang ini kedunya menorehkan kinerja positif serta tidak sedikitpun memiliki cacatan negatif.
"Soal layak tidak layak itu krtiterianya ya parameter utama ya elektabilitas itu," kata Ujang.
Tercatat pada simulasi tiga pasangan calon yang dilakukan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Prabowo-Erick Thohir ini berada di angka 37,3 persen. Mengunguli pasangan calon lainnya. Seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Ketua DPR RI Puan Maharani dengan 34,4 persen. Serta Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diangka 10,8 persen.