Sabtu 08 Oct 2022 20:51 WIB

HRW: Muslim India Jadi Sasaran Hukuman Kasar

Kekerasan dan diskriminasi terhadap Muslim meningkat sejak Modi menjabat pada 2014.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
 Umat Muslim India melaksanakan sholat Idul Adha di masjid Vasi Ullah di Prayagraj, Uttar Pradesh, India, Ahad, 10 Juli 2022. HRW: Muslim India Jadi Sasaran Hukuman Kasar
Foto: AP/Rajesh Kumar Singh
Umat Muslim India melaksanakan sholat Idul Adha di masjid Vasi Ullah di Prayagraj, Uttar Pradesh, India, Ahad, 10 Juli 2022. HRW: Muslim India Jadi Sasaran Hukuman Kasar

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Human Rights Watch (HRW) memberikan peringatan terkait kekerasan dan diskriminasi terhadap minoritas Muslim India. Diskriminasi terhadap Muslim tampaknya menjadi kebijakan negara.

Dilansir di National News, Sabtu (8/10/2022), HRW pada Jumat (7/10/2022) menyatakan, Muslim di negara itu semakin menjadi sasaran ringkasan dan hukuman kasar oleh orang-orang yang memegang kekuasaan atas tuduhan melakukan kesalahan.

Baca Juga

Kelompok advokasi yang berbasis di New York mengutip pencambukan publik terhadap pria Muslim oleh polisi pada Selasa (4/10/2022) sebagai contoh terbaru. Video yang beredar secara online menunjukkan seorang polisi memukul para pria dengan tongkat sementara yang lain menahan mereka di tiang listrik.

Insiden itu terjadi di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi. Orang-orang itu dituduh melempari batu selama garba, sebuah tarian tradisional dari negara bagian barat yang dipertunjukkan untuk festival Hindu sembilan hari Navaratri.

Polisi negara bagian pada Jumat mengonfirmasi identitas petugas yang terlibat dan memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut. Human Rights Watch mengatakan, cambuk itu mengikuti pola hukuman yang disaksikan di beberapa negara bagian dengan pemerintah yang dipimpin oleh Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Modi, termasuk pembongkaran rumah tanpa izin hukum sebelumnya.

Di sisi lain, di Madhya Pradesh, pihak berwenang pada Selasa menghancurkan rumah tiga pria Muslim yang ditangkap, karena dugaan perkelahian dengan umat Hindu menyusul perselisihan tentang garba. Setidaknya 19 pria Muslim ditahan di seluruh negara bagian itu karena diduga melemparkan batu ke arah orang-orang Hindu yang bersuka ria di garba. Mereka didakwa dengan percobaan pembunuhan dan kerusuhan.

"Pihak berwenang di beberapa negara bagian India melakukan kekerasan terhadap Muslim sebagai semacam hukuman ringan,” kata Direktur Asia Selatan di Human Rights Watch, Meenakshi Ganguly, dalam laporan tersebut.

“Pejabat yang secara terang-terangan mengabaikan aturan hukum mengirimkan pesan kepada publik bahwa Muslim dapat didiskriminasi dan diserang,” lanjutnya.

Sementara partai oposisi dan aktivis hak asasi manusia India mengatakan, kekerasan dan diskriminasi terhadap penduduk Muslim meningkat sejak Modi menjabat pada 2014.

Dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang di negara bagian yang dikelola BJP telah menghancurkan belasan rumah dan bisnis pria Muslim yang dituduh melakukan kekerasan sektarian. Sedangkan menurut para kritikus itu merupakan tindakan pembalasan dan hukuman kolektif terhadap masyarakat. Pejabat yang mengawasi pembongkaran ini mengatakan bangunan itu dibangun secara ilegal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement