Sabtu 08 Oct 2022 17:10 WIB

Olah TKP Tembok Roboh MTsN 19 Jakarta, Tim Puslabfor Bawa Puing

Kesimpulan apapun mengenai robohnya tembok baru bisa diketahui dari olah TKP tersebut

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana lokasi peristiwa tembok roboh akibat banjir di MTsN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana lokasi peristiwa tembok roboh akibat banjir di MTsN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tembok roboh di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Dari olah TKP tersebut, tim Puslabfor mengambil puing tembok yang roboh sebagai sampel untuk diuji.

"Di sini kami olah TKP awal dan untuk menguji konstruksi dinding dari lokasi TKP. Jadi kita membawa juga beberapa sampel untuk diuji lagi lebih dalam di lab kami di Puslabfor," ujar Kepala Urusan (Kaur) Laka Bakar Puslabfor Polri Kompol Heribertus di MTsN 19 Jaksel, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga

Namun demikian, Heribertus mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan apapun mengenai robohnya tembok dari olah TKP tersebut. Menurutnya, kesimpulan itu baru didapat setelah pengujian di labfor selesai dilakukan. Setidaknya pihaknya membutuhkan waktu hingga satu bulan. Karena memang banyak perisiwa yang perlu dilakukan uji laboratorium di Puslabfor. 

“Uji lab nanti kita maksimalkan kalau bisa jangan sampai sebulan gitu. Karena kita  sendiri tau kan ya banyak kejadian jadi tetap kita prioritaskan untuk perkara ini supaya kita lebih cepat. Sehingga para penyidik tidak menunggu lama untuk proses penyelidikan,” ujar Heribertus.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Urusan (Kaur) Laka Bakar Puslabfor Polri AKP Tatang, puing yang dibawa akan diperiksa dan dianalisa. Dengan harapan nantinya, dapat diketahui penyebab robohnya tembok tersebut. Termasuk kenapa pagar itu terjadi kegagalan, lalu kolom praktis, balok praktis dan juga dinding bata turut dianalisis. 

"(Apakah) ada kaitannya dengan tadi kemarin (roboh). Saksi-saksi yaitu ada kejadian kenaikan muka air, di mana itu jadi pengaruh juga tapi kami akan dalami lebih lanjut,” ujar Tatang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement