Ahad 09 Oct 2022 00:10 WIB

BPBD Cianjur: Warga Bantaran Sungai Harus Jeli Baca Tanda Alam

Warga harus siaga dan waspada serta jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana.

Lansekap Sungai Citarum di perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (16/11/2018).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Lansekap Sungai Citarum di perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (16/11/2018).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, meminta warga yang tinggal di bantaran sungai di wilayah utara hingga selatan, untuk jeli membaca tanda alam terjadinya bencana, terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lama.

"Warga harus siaga dan waspada serta jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana terutama ketika hujan turun deras dan debit air sungai mulai naik dengan cepat, sehingga mereka harus segera mengungsi," kata Sekretaris BPBD CianjurRudi Wibowo di Cianjur Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga

Pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG Jabar yang memperkirakan selama satu pekan ke depan curah hujan di Cianjur masih tinggi dengan intensitas lama sehingga dapat memicu terjadinya bencana alam di Cianjur yang masuk zona merah bencana alam di Jawa Barat.

"Kami kembali menyiagakan seribuan Relawan Tangguh Bencana (Retana) di seluruh kecamatan di Cianjur, untuk melakukan pengawasan, pelaporan dan penanganan cepat ketika terjadi bencana. Imbauan dan evakuasi segera dilakukan ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.

Rudi menjelaskan wilayah yang rawan banjir tahunan di Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Cibeber, Cibinong, Sindangbarang, Cidaun, dan Leles, sedangkan puluhan kecamatan lainnya rawan tanah longsor, mulai dari wilayah utara hingga selatan.

"Koordinasi dengan lintas sektoral dilakukan termasuk dengan TNI/Polri di masing-masing kecamatan," katanya.

Kepala Bidang Penanganan Bencana PMI CianjurDodi Permadimengatakan pihaknya akan memberikan pengetahuan dasar penanganan kebencanaan untuk warga hingga tingkat rukun tetangga (RT), terutama di wilayah yang rutin setiap tahun dilanda banjir, seperti di Kecamatan Sindangbarang.

"Tahun ini kita mencatat sejumlah kecamatan yang rutin dilanda bencana alam banjir dan bencana alam longsor akan mendapat pendidikan dasar dan penanganan kebencanaan, minimal upaya mengenali tanda alam akan terjadi bencana, sehingga berbagai langkah dapat dilakukan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement