Sabtu 08 Oct 2022 06:03 WIB

Bantuan Tim Medis Indonesia Tiba di Pakistan dengan Masa Kerja Selama Satu Bulan

Tim medis pertama Indonesia untuk Pakistan terdiri dari dokter umum dan spesialis

Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Fergi Nadira B/ Red: Nashih Nashrullah
Bantuan kemanusiaan Indonesia untuk korban banjir Pakistan kembali tiba di Islambad, Kamis (6/10/2022) waktu setempat
Foto: dok KBRI Islamabad
Bantuan kemanusiaan Indonesia untuk korban banjir Pakistan kembali tiba di Islambad, Kamis (6/10/2022) waktu setempat

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI— Bantuan Indonesia kembali tiba di Pakistan untuk para korban banjir, Rabu (6/10/2022) waktu setempat. 

Penerbangan ketiga tersebut membawa bantuan kemanusiaan dan obat-obatan seberat 32 ton serta tim medis untuk membantu para korban yang dilanda penyakit di kamp pengungsi banjir di negara tersebut. 

Baca Juga

Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Zaherman Muabesi, memimpin delegasi tersebut, didampingi perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Luar Negeri, Badan Perencanaan Nasional, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 

Zaherman menambahkan tugas kemanusiaan yang dilakukan Tim Medis Indonesia ini telah dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan. Di samping itu, tim aju BNPB yang dibantu oleh KBRI dan KJRI secara kontinyu berkoordinasi dengan otoritas kesehatan di tingkat Provinsi Sindh maupun Distrik Malir dan Mirpur-khas. 

Kedua distrik yang berada di Sindh ini akan menjadi tempat untuk para personel medis memberikan pelayanan kesehatan. Mereka akan menetap pada pos pengungsian maupun bergerak mengunjungi titik-titik pos pengungsian. 

 

Sementara itu, pejabat Kementerian Kesehatan Provinsi Sindh menerima tim medis Indonesia yang tiba pukul 10.00 waktu setempat.

Sebelum menuju Distrik Mirpur-khas, tim medis akan mendapatkan briefing terlebih dahulu di KJRI dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Setelah 14 hari bertugas di distrik itu, mereka kemudian akan memfokuskan pada pos pengungsian atau tent city di Distrik Malir. 

"Selain delegasi, tim medis yang terdiri dari 29 dokter umum, dokter anak, spesialis penyakit kulit, dan paramedis juga tiba di Pakistan Kamis," kata pernyataan dari Pensosbud KBRI Islamabad, Pramudya Sulaksono pada Jumat. 

Menurutnya, tim medis tersebut berasal dari berbagai latar belakang dan kolaborasi dari komponen lembaga yang meliputi Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, serta relawan dari Universitas Andalas dan Muhammadiyah. 

"Mereka dikerahkan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, menyusul pengiriman 90 ton bantuan logistik yang telah tiba di Karachi pada 27/09 untuk membantu rakyat Pakistan yang dilanda banjir terparah dalam sejarah Pakistan," katanya. 

Tim medis Indonesia akan ditempatkan di beberapa daerah terdampak di Provinsi Sindh, dengan koordinasi bersama National Disaster Management Authority (NDMA) dan Dinas Kesehatan Provinsi Sindh. 

Mereka yang dikirim ke Pakistan merupakan tim medis terbesar yang pernah dikirim Indonesia ke negara-negara lain dalam menangani bencana alam. 

"Tim kesehatan ini akan melaksanakan tugas kemanusiaan selama satu bulan," kata Pramudya. 

Karya kemanusiaan ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk membantu masyarakat Pakistan. Presiden menyampaikan Indonesia ingin membantu untuk meringankan beban saudara-saudara di Paksitan. Hal tersebut disampaikannya saat melepas bantuan kemanusiaan sorti 1 dan 2 pada 26 September 2022 lalu. 

Perlu diketahui, tim medis Indonesia tiba di Karachi, Pakistan, disambut Konsul Jenderal RI Karachi, June Kuncoro Hadiningrat, perwakilan Kedutaan Besar RI (KBRI) Islamabad, tim aju Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Tim medis Indonesia juga disambut oleh Menteri Departemen Kesejahteraan Sosial Provinsi Sindh, Muhammad Sajid Jokhio, dan perwakilan National Disaster Management Authority (NDMA) Pakistan.

Pesawat Garuda Indonesia GA 7540 mendarat di Bandar Udara Internasional Jinnah dengan membawa Tim Medis Indonesia dan bantuan logistik, termasuk paket obat-obatan, dengan total berat 32 ton.

Tim sebanyak 29 personel dengan kompetensi berbeda siap untuk membantu pelayanan kesehatan warga Pakistan yang berada di pos-pos pengungsian.

Pemerintah Indonesia juga sedang dalam proses pencairan dana kemanusiaan sebesar 1 juta dolar AS kepada pemerintah Pakistan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement