Jumat 07 Oct 2022 09:19 WIB

Putin Janjikan Kestabilan di Empat Wilayah Caplokan dari Ukraina

Rusia akan menstabilkan situasi di empat wilayah Ukraina yang dianeksasi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Rusia akan menstabilkan situasi di empat wilayah Ukraina yang baru disahkan masuk ke wilayah negara itu.
Foto: AP/Gavriil Grigorov/Pool Sputnik Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Rusia akan menstabilkan situasi di empat wilayah Ukraina yang baru disahkan masuk ke wilayah negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Rusia akan menstabilkan situasi di empat wilayah Ukraina yang baru disahkan masuk ke wilayah negara itu. Pernyataan ini menjadi pengakuan tidak langsung atas tantangan yang dihadapinya untuk menegaskan kendalinya.

"Kami melanjutkan dari fakta bahwa situasi akan stabil, kami akan dapat dengan tenang mengembangkan wilayah ini," kata Putin dalam sambutan yang disiarkan televisi.

Baca Juga

Pasukan Rusia telah menderita kerugian yang signifikan di dua dari empat wilayah sejak pekan lalu. Putin menandatangani perjanjian untuk memasukkan wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia ke Rusia setelah referendum.

Awal pekan ini, kedua majelis parlemen Rusia meratifikasi perjanjian yang menjadikan keempat wilayah Ukraina bagian dari Rusia.  Sebelumnya juru bicara Putin mengatakan, keempat wilayah menghadapi proses adaptasi yang intensif dan itu akan sulit.

Terhuyung-huyung dari keuntungan Ukraina dalam beberapa minggu terakhir, Rusia tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu dari empat wilayah. Dalam dua di antaranya, belum menentukan batas wilayah yang diklaimnya.

Putin yang berbicara pada upacara penghargaan untuk para guru juga mengatakan, sangat menghormati rakyat Ukraina. "Kami selalu, dan bahkan hari ini, terlepas dari tragedi saat ini, sangat menghormati rakyat Ukraina, budaya Ukraina, bahasa, sastra, dan sebagainya," katanya.

Puluhan ribu orang telah meninggal dunia dan jutaan orang Ukraina telah meninggalkan rumah dan negaranya sejak Putin memerintahkan invasi Rusia pada 24 Februari.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement