Kamis 06 Oct 2022 13:32 WIB

Masjid di Trinidad Tobago Jadi Target Vandalisme

Pengurus dan jamaah Tableland ASJA Jamaat merasa sedih

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Agung Sasongko
Masjid di Trinidad Tobago
Masjid di Trinidad Tobago

REPUBLIKA.CO.ID,PORT OF SPAIN -- Pengurus dan jamaah Tableland ASJA Jamaat merasa sedih dengan aksi vandalisme yang baru-baru ini terjadi di masjid mereka. Langit-langit di bagian belakang bangunan rusak, karena para penjahat gagal mencoba masuk ke dalam masjid.

Meski tidak ada barang yang hilang, namun insiden tersebut mengakibatkan masjid harus mengeluarkan dana lebih dari 4.000 dolar AS untuk memperbaiki langit-langitnya. Beberapa anggota pun melapor merasa terguncang atas insiden itu.

Baca Juga

Dilansir di Guardian,  Kamis (6/10), Imam Fareed Mohammed menyatakan dirinya mengutuk tindakan tidak bertanggung jawab ini. Ia mengingat pada Kamis lalu (29 September), mereka meninggalkan masjid sekitar pukul 9 pagi, setelah berpartisipasi dalam doa dan pembacaan Alquran.

Ketika kembali sekitar tengah hari keesokan harinya, dia dan beberapa jamaah lain menemukan papan langit-langit PVC dalam posisi tergantung dan sejumlah PVC berada di tanah dan beberapa di potong.

Tak lama, seorang tetangga melaporkan mendengar suara keras setelah jam 11 malam pada hari Kamis. Tetapi dia mengabaikannya karena alasan cuaca dan ada banyak petir. Tetangga lain melaporkan mendengar anjingnya menggonggong.

Adapun aksi vandalisme ini ia gambarkan sebagai sikap pengabaian dan ketidakhormatan terhadap kehidupan manusia dan tempat ibadah. Imam mengatakan tempat mereka bukan satu-satunya tempat yang dirusak oleh unsur-unsur kriminal.

Dia mengatakan warga tidak hanya dirampok dari harta benda duniawi, tapi mereka merenggut ketenangan pikiran masyarakat sekitar, karena membuat mereka hidup dalam ketakutan.

“Dalam masyarakat saat ini, ketika begitu banyak hal yang terjadi, orang seharusnya menjadi penjaga saudara mereka dan menjaga kesejahteraan satu sama lain. Tetapi penjahat malah meneror orang,” kata Imam Mohammed.

Dia juga menyampaikan bertahun-tahun yang lalu di bawah pengawasan ayahnya, Imam Sheik Nazrudeen Mohammed yang meninggal karena COVID-19 tahun lalu, masjid juga pernah dibobol. Para pencuri mengambil DVR untuk sistem CCTV mereka.

Imam Mohammed mengatakan dia bermaksud untuk mengambil tindakan untuk melindungi anggotanya, termasuk mencari sumber DVR lain. Atas aksi ini, polisi Tableland sedang menyelidiki.

Selama dua minggu terakhir, setidaknya dua kuil Hindu juga dilaporkan dibobol dan dinodai, yaitu Kuil Kali Mata di Teluk Carli, Couva, dan Lakrani Ganesh Mandir di Penal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement