Kamis 06 Oct 2022 09:46 WIB

Wapres Sebut Inovasi Pertanian Lindungi Negara dari Krisis Pangan

Ketahanan pangan dinilai menjadi salah satu pilar penting bagi suatu bangsa.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin mengapresiasi kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membangun sektor pertanian selama lebih dari tiga tahun terakhir.
Foto: Istimewa
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin mengapresiasi kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membangun sektor pertanian selama lebih dari tiga tahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong pemanfaatan teknologi di bidang pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan. Terutama di tengah krisis ekonomi yang mulai melanda dunia, ketahanan pangan dinilai menjadi salah satu pilar penting bagi suatu bangsa.

"Ternyata ketika kita menghadapi pandemi dan menjelang krisis pangan, bantalannya adalah pertanian," ujar Ma'ruf Amin dikutip dari siaran pers Biro Pers Media Informasi Sekretariat Wakil Presiden, Kamis (6/10/2022).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, negara Indonesia kaya akan komoditas. Karena itu, dia mendorong inovasi terus dilakukan agar hasil produksi pertanian dapat lebih melimpah.

"Di Papua Barat terdapat lebih dari 125 macam pisang. Itu di Papua Barat saja. Artinya, kita itu kaya sekali, tetapi kurang dikembangkan. Oleh karena itu, saya berharap terus dikembangkan. Jangan ada lahan yang tidur dan jangan ada tenaga yang nganggur," kata Ma'ruf.

 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang ikut mendampingi Wapres berjanji akan terus mengembangkan inovasi pertanian di seluruh daerah di Indonesia. "Wapres selalu perintahkan agar jangan cuma di tempat itu, di sekitarnya juga (dibangun). Kami siap," katanya.

Syahrul melaporkan, ketahanan pangan di Indonesia saat ini cukup baik dan telah diakui dunia. "Rice research international memberikan penghargaan kepada Presiden atas resiliensi dan sistem food security (keamanan pangan) di Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement