Rabu 05 Oct 2022 17:46 WIB

Bupati Harap Aremania yang Masih di Rumah dan Merasa Sakit Segera Periksakan Diri

Pemkab Malang menyiapkan tim trauma healing untuk para korban tragedi Kanjuruhan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sejumlah suporter Arema FC (Aremania) menyalakan lilin sebelum mengikuti doa bersama di depan patung singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan pada hari ke-3 tersebut semakin banyak diikuti warga setempat maupun suporter Arema FC dari berbagai daerah.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah suporter Arema FC (Aremania) menyalakan lilin sebelum mengikuti doa bersama di depan patung singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan pada hari ke-3 tersebut semakin banyak diikuti warga setempat maupun suporter Arema FC dari berbagai daerah.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Bupati Malang, M Sanusi berharap Aremania yang merasakan sakit dan masih di rumah bisa segera melaporkan diri. Mereka diminta untuk segera memeriksakan diri ke RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang atau RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Sanusi memastikan semua biaya perawatan dan pengobatan untuk para korban gratis. "Kalau yang di kabupaten, Pemkab (Pemerintah Kabupaten) yang menanggung. Kalau yang di RSSA itu Gubernur (Jawa Timur)," kata Sanusi kepada wartawan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (5/10/2022).

Baca Juga

Di samping itu, Pemkab Malang juga telah menyiapkan tim trauma healing untuk para korban tragedi Kanjuruhan. Langkah ini nantinya juga dibantu oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan sejumlah dokter Indonesia.

Ada pun mengenai jumlah korban meninggal, Sanusi mengatakan, jumlahnya masih berkisar 131 orang. Namun pihaknya baru-baru ini mendapatkan laporan dari Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. "Tetapi datanya masih dicocokkan dahulu," jelasnya.

Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan telah menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Sebagian besar korban merupakan Aremania sedangkan lainnya anggota kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement