Rabu 05 Oct 2022 03:05 WIB

Usai Spin Off, Zurich Syariah Kejar Pertumbuhan Kinerja

Semester I/2022, kinerja Zurich Syariah terlihat dari pertumbuhan kontribusi bruto

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Zurich Syariah. Zurich Syariah fokus mengejar pertumbuhan kinerja usai resmi memisahkan diri dari induknya atau spin off pada tahun lalu. Menurut Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak, saat ini perusahaan sudah tidak lagi berada dalam fase konsolidasi.
Foto: Zurich Syariah
Zurich Syariah. Zurich Syariah fokus mengejar pertumbuhan kinerja usai resmi memisahkan diri dari induknya atau spin off pada tahun lalu. Menurut Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak, saat ini perusahaan sudah tidak lagi berada dalam fase konsolidasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zurich Syariah fokus mengejar pertumbuhan kinerja usai resmi memisahkan diri dari induknya atau spin off pada tahun lalu. Menurut Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak, saat ini perusahaan sudah tidak lagi berada dalam fase konsolidasi. 

"Konsolidasi internal cukup setahun, sekarang waktunya Zurich Syariah untuk berlari," ujar Hilman, Selasa (4/10).

Hilman menyampaikan, Zurich Syariah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target-target pertumbuhan. Sejak tahun lalu, Zurich Syariah telah menentukan model operasi target hingga menyusun struktur organisasi yang efektif. 

Berkat strategi yang dijalankan, Zurich Syariah telah menunjukkan hasil yang cukup kuat hanya dalam satu tahun. Pada semester pertama 2022, menurut Hilman, Zurich Syariah membukukan pertumbuhan kontribusi bruto sebesar 50 persen. 

Tidak hanya itu, Zurich Syariah juga mampu mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan Cadangan dana tabarru' juga meningkat sekitar 10 persen. 

"Ini menunjukkan strategi yang kita tetapkan sudah tepat," jelas Hilman. 

Hilman mengatakan, Zurich Syariah akan tetap menjaga pertumbuhan kontribusi bruto dikisaran 50 persen hingga akhir tahun. Pertumbuhan tersebut masih akan ditopang oleh portofolio asuransi kendaraan bermotor. 

Sebagai entitas baru, Hilman mengakui, portofolio Zurich Syariah sebagian besar masih berasal dari PT Asuransi Adira Dinamika Tbk yang merupakan induk perusahaan. Namun, ke depannya Zurich Syariah akan lebih banyak mengembangkan produk-produk baru.

Selain asuransi kendaraan bermotor, beberapa produk utama yang dimiliki Zurich Syariah antara lain asuransi perjalanan, asuransi kecelakaan diri, asuransi properti. Zurich Syariah juga baru memperkenalkan asuransi parametrik.

Hilman melihat, industri asuransi syariah memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, mengingat Indonesia memiliki lebih dari 270 juta penduduk dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Hilman optimistis, potensi tersebut dapat mendukung pertumbuhan kinerja Zurich Syariah. 

"Potensi industri asuransi syariah sangat besar sekali ,tinggal bagaimana merealisasikan potensi itu. Kita berharap bisa growth karena melihat potensi yang lebih besar," kata Hilman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement