Selasa 04 Oct 2022 23:15 WIB

Sukabumi Segera Luncurkan ATM Beras

Bantuan diberikan kepada warga yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ilham Tirta
Seseorang mengakses ATM beras (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Seseorang mengakses ATM beras (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi segera meluncurkan program ATM beras. Bantuan ini diberikan pemerintah kepada warga yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan.

Persiapan program ini ditandai dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi para operator ATM Beras pada Selasa (4/10/2022) di ruang pertemuan kantor Dinsos.

Baca Juga

''Bimtek merupakan salah satu tahap persiapan beroperasinya ATM beras yang rencananya akan ditempatkan dibeberapa titik,'' ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Dinsos Kota Sukabumi, Ageng Basuki Hilmawan.

Persiapan lain yang tengah dilakukan adalah verifikasi data masyarakat yang berhak menggunakan ATM ini. Di mana, kata Ageng, pihaknya tengah menunggu kiriman data yang bersumber dari Baznas Kota Sukabumi.

Ia mengatakan, pengguna ATM beras nantinya adalah warga yang kurang mampu dan belum mendapatkan bantuan apapun baik dari pemerintah pusat maupun daerah.

Rencananya, ATM tersebut akan ditempatkan di mushala atau masjid dan tempat ibadah lainnya.

Untuk tahap awal, sebanyak lima unit terlebih dulu dan nantinya jika berhasil akan ada pengajuan lagi. Ageung menuturkan, pihaknya juga membuka bagi para donatur atau CSR untuk turut andil dalam program ini. Sehingga dapat membantu warga yang membutuhkan.

Adapun teknis pengambilannya, para penerima manfaat diberikan jatah sebanyak lima kilogram yang diambil dalam dua pekan sekali. Mengingat alat yang digunakan hanya menampung sekitar 225 kilogram atau sebanyak 75 penerima manfaat.

Menurut PT Megatron Empat Sekawan sebagai penyalur ATM beras, ATM bisa menampung ratusan liter beras dan memanfaatkan teknologi internet. Dalam penggunaannya, warga yang berhak akan diberikan kartu RFID (Radio Frequency Identification). Hal itu memungkinkan setiap pengambilan beras disesuaikan dengan jatah yang tercatat pada database.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement