Rabu 05 Oct 2022 00:48 WIB

FHUI Ikuti Lomba Peradilan Semu Kelas Dunia

Tim dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia ikuti lomba peradilan semu kelas dunia.

Tim FHUI yang tampil di ajang kompetisi peradilan semu bertaraf internasional atau ALSA International Moot Court Competition (AIMCC) di Seoul, Korea Selatan, pada 30 September-3 Oktober 2022.
Foto: Istimewa
Tim FHUI yang tampil di ajang kompetisi peradilan semu bertaraf internasional atau ALSA International Moot Court Competition (AIMCC) di Seoul, Korea Selatan, pada 30 September-3 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) yang tergabung dalam Asosiasi Mahasiswa sekolah Hukum se-Asia (Asian Law Students Association-ALSA) tampil di ajang kompetisi peradilan semu bertaraf internasional atau ALSA International Moot Court Competition (AIMCC) di Seoul, Korea Selatan, pada 30 September-3 Oktober 2022.

Tim delegasi ALSA FHUI mencetak prestasi sebagai semifinalis dan mencatat peringkat teratas pada kategori Memorial for Claimant serta peringkat kedua kategori Memorial for Respondent.

"Pada babak penyisihan, tim ALSA FHUI sempat meraih posisi pertama," kata juru bicara delegasi ALSA FHUI, Ghani Maeda Yuhandri dalam rilisnya, Selasa (4/10/2022).

AIMCC adalah sebuah kompetisi peradilan semu antar mahasiswa sekolah hukum yang diikuti oleh lebih dari 15 negara di seluruh Asia. Kegiatan ini bergilir diadakan di negara-negara anggota ALSA sejak. Adapun anggota tim delegasi ALSA FHUI lainnya dalah Qafaldi Putra Ismayudha, Dara Alifyah Indriasto, Rasha Fahmi Ubaidi dan Regita Eka Maritza.

Kegiatan AIMCC 2022 menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan hukum dengan mempraktikkan teori-teori yang telah dipelajari.

Selain itu, melalui kompetisi ini akan mempertajam kemampuan analisis, menulis dan penelitian hukum, serta meningkatkan kesadaran di bidang hukum investasi internasional.

Hal yang tak kalah penting dari perhelatan tersebut, menciptakan jejaring mahasiswa hukum dari berbagai negara Asia sekaligus berbagi wawasan hukum dari berbagai perspektif.

Sementara itu, CEO PrivyID Marshall Pribadi mengatakan, pihaknya turut mendukung tim ALSA FHUI. Karena kompetisi ini dapat membentuk mahasiswa hukum yang kritis dan memiliki kemampuan berkomunikasi dalam forum penyelesaian sengketa. Selain itu, keterampilan ini nantinya sangat diperlukan di dunia kerja.

"Kami berharap dukungan kami terhadap mahasiswa hukum untuk mengikuti kompetisi internasional dapat meningkatkan kualitas lulusan hukum Indonesia," kata Marshall.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement