Selasa 04 Oct 2022 19:26 WIB

Jepang Usir Konsul Rusia di Sapporo

Pengusiran diplomat Rusia karena tuduhan spionase.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Seorang polisi berjaga di Kedutaan Besar Rusia di Tokyo. Jumat, 8 April 2022. Pemerintah Jepang telah menyatakan konsul Rusia di kota Sapporo sebagai persona non-grata karena tuduhan spionase.
Foto: Kyodo News via AP
Seorang polisi berjaga di Kedutaan Besar Rusia di Tokyo. Jumat, 8 April 2022. Pemerintah Jepang telah menyatakan konsul Rusia di kota Sapporo sebagai persona non-grata karena tuduhan spionase.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang telah menyatakan konsul Rusia di kota Sapporo sebagai persona non-grata karena tuduhan spionase. Tokyo memerintahkan diplomat terkait untuk angkat kaki dari negara tersebut dalam waktu enam hari.

"Pemerintah Jepang mengumumkan satu konsul dari kantor konsulat jenderal Rusia di Sapporo persona non grata, dan menuntut agar orang tersebut meninggalkan Jepang dalam enam hari, yaitu pada 10 Oktober," kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Jepang dalam sebuah pernyataan, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga

Kemenlu Jepang mengungkapkan, mereka telah memanggil duta besar Rusia di Tokyo untuk memberitahukan tentang keputusan tersebut. Langkah Jepang mengusir konsul Rusia dipandang sebagai tindakan “balasan”.

Pada 26 September lalu, Rusia menyatakan Konsul Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Vladivostok, Motoki Tatsunori, sebagai persona non-grata. Tatsunori diperintahkan angkat kaki dari Rusia dalam kurun 48 jam terhitung sejak pengumuman pengusirannya disiarkan.

"Seorang menteri konselor kedutaan Jepang di Moskow dipanggil ke Kemenlu Rusia pada 26 September. Diberitahukan kepadanya bahwa konsul konsulat jenderal Jepang di Vladivostok telah dinyatakan persona non grata untuk kegiatannya yang tidak sesuai dengan status pejabat konsuler dan melanggar kepentingan keamanan Rusia. Pria itu harus meninggalkan Rusia dalam 48 jam," kata Kemenlu Rusia dalam keterangannya kala itu, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Kemenlu Rusia pun telah menyampaikan protes keras kepada Jepang atas kegiatan konsul konjen Jepang terkait. Menurut Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), Motoki Tatsunori ditahan saat menerima informasi rahasia tentang aspek terkini dari kerja sama Rusia dengan negara Asia Pasifik.

Selain itu, Tatsunori disebut memperoleh informasi tentang dampak kebijakan sanksi Barat terhadap situasi ekonomi di wilayah Vladivostok dan membayarnya. Dinas Keamanan Federal Rusia tak mengungkap siapa pihak yang memberikan informasi rahasia itu kepada Tatsunori.

Juru bicara pemerintah Jepang Hirokazu Matsuno membantah tuduhan spionase yang dilayangkan Rusia kepada Tatsunori. Matsuno pun memprotes tindakan Moskow terhadap diplomat asal negaranya tersebut.

“(Tatsunori) ditutup matanya, dengan tekanan diterapkan pada kedua tangan dan kepalanya sehingga dia tidak dapat bergerak saat ditahan. Kemudian dia diinterogasi di ruang sidang dengan cara yang memaksa. (Jepang) sangat memprotes tindakan yang tidak dapat dipercaya ini,” kata Matsuno. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement