Selasa 04 Oct 2022 17:27 WIB

Kompolnas Sebut Korban Jiwa Kanjuruhan 131 Orang, Polri Membantah

Polri tegaskan jumlah korban jiwa masih 125 orang.

Rep: Antara/Wilda/ Red: Teguh Firmansyah
Suporter Persebaya menyalakan lilin saat mengikuti doa bersama di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). Doa bersama itu untuk para korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Suporter Persebaya menyalakan lilin saat mengikuti doa bersama di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). Doa bersama itu untuk para korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Polri membantah data Suporter Arema yang menyebut korban meninggal dunia atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, lebih dari 125 orang. Data itu sekaligus menyangkal informasi Kompolnas yang menyebut jumlah korban jiwa 131 orang

"Tim DVI kerja sama dengan persatuan dokter forensik Jatim dan seluruh rumah sudah identifikasi. Sampai hari ini ada 125 korban meninggal dunia, tidak ada tambahan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol.Dedi Prasetyo di Malang, Selasa.

Baca Juga

Irjen Pol Dedi Prasetyo berharap korban meninggal dunia tidak bertambah. Untuk itu, dia menginginkan data korban tragedi Kanjuruhan terpusat. "Semoga tidak ada lagi yang meninggal. Kerja sama media, literasi pada semua," ujarnya.

Sebelumnya, Dirigen Aremania Yuli Sumpil menyebutkan jumlah korban jiwa atas tragedi Kanjuruhan Malang lebih dari 125 orang. Bahkan, pada hari Senin (3/10), korban meninggal dunia bertambah satu orang. Data itu diyakini masih bertambah.

Menurut dia, angka 125 korban jiwa itu tidak sebanding dengan kondisi lapangan. Puluhan ribu suporter Arema terjebak di dalam Stadion Kanjuruhan setelah pertandingan Arema melawan Persebaya pada Sabtu (1/10) malam.

"Kami berupaya untuk mengumpulkan data karena suporter yang datang tidak hanya dari Malang Raya, tetapi ada yang dari Probolinggo, Blitar, bahkan Lampung," kata dia.

Satu korban tambahan pada hari ini, kata Yuli, tidak dirawat di rumah sakit yang ada di Malang, tetapi setelah kejadian langsung dibawa ke rumah sakit di Blitar.

Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengungkapkan, data kematian tragedi ini telah mencapai 131 orang per 4 Oktober 2022.  "Tetapi data ini masih simpang-siur, bisa lebih (jumlahnya)," kata Wahyu kepada wartawan di Mapolres Malang, Kabupaten Malang, Selasa (4/10/2022).

Berdasarkan data Posko Postmortem Crisis Center pada Selasa (4/10/2022) pukul 10.00 WIB, sebagian besar para korban merupakan Aremania yang menetap di Malang Raya.

Dari data ini tercatat, korban meninggal dunia yang usianya paling kecil adalah Muh. Virdi Prayoga. Yang bersangkutan masih berusia tiga tahun dan berdomisili di Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur (Jatim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement