Selasa 04 Oct 2022 16:02 WIB

Atap Ruang Kelas SD di Malangbong Ambruk Diduga karena Lapuk

Empat orang siswa yang sedang menjalani kegiatan belajar mengajar alami luka

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meninjau secara langsung kondisi salah satu kelas di SDN 1 Bunisari yang mengalami atap ambruk, Selasa (4/10/2022).
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meninjau secara langsung kondisi salah satu kelas di SDN 1 Bunisari yang mengalami atap ambruk, Selasa (4/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Atap ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, dilaporkan ambruk pada Selasa (4/10/2022). Akibat kejadian itu, empat orang siswa yang sedang menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM) mengalami luka-luka.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Malangbong, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Zainuri, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika itu, para siswa sedang melakukan KBM di ruang kelas 3 SDN 1 Bunisari.

Baca Juga

"Jadi tadi pas kegiatan belajar mengajar, jebol atapnya. Genteng melorot, kena ke plafon. Jadinya jebol," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id.

Menurut dia, ambruknya atap ruang kelas itu dikarenakan hujan yang terus terjadi pada Senin (3/10/2022). Selain itu, kondisi bangunan juga sudah lapuk.

Zainuri mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kegiatan itu. Namun, terdapat empat orang siswa yang mengalami luka-luka.

"Korban sudah dibawa ke puskesmas, mendapatkan jahitan, dan sudah pulang ke rumah masing-masing," kata dia.

Ia menambahkan, ruang kelas itu memang biasa digunakan sebagai tempat KBM di sekolah tersebut. Namun, dengan kejadian ambruknya atap ruang kelas, para siswa sementara akan dialihkan ke ruang kelas lainnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bunisari, Kecamatan Malangbong, Taufik Nugraha, mengatakan, kondisi bangunan ruang kelas itu memang sudah lapuk. Namun, belum ada perbaikan dari pemerintah.

"Atap mungkin sudah bobrok. Sudah tua. Itu kayaknya belum pernah direhab. Katanya baru 2023 baru akan akan ada pembangunan RKB," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengakui, kondisi struktur bangunan sekolah itu sudah lapuk. Diduga, atap ruang kelas yang ambruk itu adalah akibat kondisi lapuk. Pasalnya, sekolah itu sudah lama dibangun dan belum ada perbaikan.

Ia menjelaskan, ketika kejadian, sekitar satu per empat dari atapnya ruang kelas itu ambruk ke bawah. Alhasil, material atap meninpa siswa yang sedang berada di dalam kelas.

"Itu karena sudah lapuk. Memang sekolah ini didirikan pada 1983. Dilihat dari struktur dan atapnya sudah pada lapuk," kata dia saat meninjau kondisi sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement