Senin 03 Oct 2022 16:25 WIB

Masjid UGM Buka Women Institute Indonesia

Women Institute Indonesia wadah belajar tentang isu perempuan,

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ani Nursalikah
Umat Muslim usai menjalankan shalat Jumat di Masjid UGM, Yogyakarta, Jumat (16/4). Pada Jumat pertama Ramadhan 1442 H umat Muslim bisa menggelar ibadah shalat Jumat dengan berjamaah menggunakan protokol kesehatan Covid-19 ketat.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Umat Muslim usai menjalankan shalat Jumat di Masjid UGM, Yogyakarta, Jumat (16/4). Pada Jumat pertama Ramadhan 1442 H umat Muslim bisa menggelar ibadah shalat Jumat dengan berjamaah menggunakan protokol kesehatan Covid-19 ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Takmir Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan pembukaan Women Institute Indonesia. Ini merupakan salah satu wadah bagi perempuan civitas akademika UGM untuk belajar mengenai peranan perempuan dan isu terkait.

Kegiatan mengusung tema Mereposisi Peran Perempuan dalam Pengembangan Peradaban. Pembukaan diisi pembicara-pembicara seperti Rektor UGM Prof Ova Emilia, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, dan Dosen UIN Sunan Kalijaga Lindra Darnela.

Baca Juga

Isu tentang perempuan selalu menjadi bahasan yang menarik. Salah satunya tentang peran perempuan di ranah domestik dan ranah publik. Kedua peran tersebut sering dibenturkan, sehingga perempuan sering harus memilih salah satu dari keduanya.

Bupati Sleman Kustini Purnomo mengatakan, perempuan memang memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam rangka mengaktualisasikan dirinya. Bahkan, ia menekankan, perempuan bisa jadi pemimpin dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Untuk itu, ia mengajak perempuan-perempuan di Indonesia untuk terus mengasah keterampilan dan potensi dirinya dengan tidak pernah berhenti belajar. Kustini turut mengungkapkan perjalannya terjun ke masyarakat sebelum menjadi bupati.

"Dari situ saya bisa belajar tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat," kata Kustini, Senin (3/10/2022).

Ia mengapresiasi Masjid UGM yang menginisiasi Women Institute Indonesia ini. Kustini berharap, keberadaan kegiatan yang berkala ini memberi perspektif baru tentang peran perempuan baik di ranah domestik, pendidikan dan pembangunan.

Rektor UGM Prof Ova Emilia menekankan, perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam mencetak karakter generasi bangsa. Tanggung jawab dalam mendidik anak-anak merupakan tugas pokok, bahkan kodrat, yang dimiliki oleh perempuan.

Untuk itu, ia berpendapat, perempuan memang patut berbangga. Ova turut mengajak perempuan-perempuan untuk terus mengembangkan minat dan bakat. Perempuan harus pandai memanfaatkan semua kesempatan yang ada agar bisa mengaktualisasikan diri.

"Dengan begitu, semakin banyak perempuan-perempuan yang berkiprah di berbagai bidang sesuai minatnya," ujar Ova.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement