Ahad 02 Oct 2022 09:08 WIB

Normalisasi Arab Israel untuk Bantu Bebaskan Masjid Al-Aqsa? Faktanya Tidak

Normalisasi hubungan antara negara Arab dengan Israel tak untungkan Al-Aqsa

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Orang-orang Yahudi mengunjungi Temple Mount, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Tempat Suci, di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, selama ritual berkabung tahunan Tisha BAv (sembilan Av) hari puasa dan hari peringatan, memperingati penghancuran kuil kuno Yerusalem, Ahad, 7 Agustus 2022.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Orang-orang Yahudi mengunjungi Temple Mount, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Tempat Suci, di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, selama ritual berkabung tahunan Tisha BAv (sembilan Av) hari puasa dan hari peringatan, memperingati penghancuran kuil kuno Yerusalem, Ahad, 7 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN — Muncul opini di publik internasional bahwa normalisasi hubungan dengan Israel akan membantu perjuangan bebaskan Masjid Al-Aqsa, Benarkah demikian? 

Kepala Blok Reformasi di Parlemen Yordania, Saleh Al-Armouti, menegaskan pada Jumat (30/9/2022) bahwa normalisasi Arab dengan Israel telah mendorong agresinya terhadap Masjid Al-Aqsa. 

Baca Juga

Berbicara kepada surat kabar Felesteen, Al-Armouti juga menyatakan bahwa kerjasama keamanan antara Otoritas Palestina (PA) dan pendudukan Israel mendorong agresi pendudukan Israel di Masjid Al-Aqsa. 

"Pelanggaran Israel terhadap Masjid Al-Aqsa sama dengan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata dia dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (1/10/2022). 

"Mereka melanggar semua perjanjian damai yang ditandatangani yang telah diabaikan Israel,” sambungnya 

Menurut Al-Armouti, agresi Israel bertujuan untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa dan membangun apa yang disebut kuil Yahudi di atas reruntuhannya. 

Al-Armouti meminta negara-negara Arab untuk memutuskan hubungan mereka dengan pendudukan Israel dan mengusir duta besarnya "yang mengepalai misi intelijen".  

Dia menyatakan bahwa pendudukan Israel berencana untuk menduduki seluruh wilayah. Hari ini, pendudukan Israel menggertak Palestina, dan besok, itu menggertak Yordania, Mesir, Libya, Suriah dan seterusnya.  

Dia menyerukan untuk mengaktifkan resolusi internasional yang menyatakan Yerusalem sebagai kota Arab dan mereka yang memerintahkan Israel untuk menarik diri dari tanah yang diduduki pada 1967, dan mendesak dunia dan negara-negara Arab untuk segera bergerak melindungi Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa. 

Anggota parlemen Yordania ini juga menekan Palestina untuk mengaktifkan kembali perlawanan bersenjata, yang dibatalkan dari Piagam Nasional Palestina. "Karena Yerusalem tidak akan dibebaskan kecuali dengan perlawanan," kata dia.  

 

Sumber: middleeastmonitor 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement