Jumat 30 Sep 2022 20:01 WIB

PSSI Prioritaskan Seragam Dalam Negeri pada Setiap Ajang

Presiden Joko Widodo menginstruksikan penggunaan produk dalam negeri kepada PSSI.

Ketum PSSI Mochamad Iriawan.
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Ketum PSSI Mochamad Iriawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memprioritaskan penggunaan apparel atau pakaian produksi industri nasional pada semua ajang sepak bola. Ini sebagai bentuk mengikuti arahan Presiden Joko Widodo untuk mencintai produk dalam negeri.

"Sesuai perintah Pak Presiden RI Joko Widodo, kita harus mengutamakan produk dalam negeri kita ini. Selain menyerap tenaga kerja dan memperkuat ekonomi nasional, produk dalam negeri ini bisa menambah kebanggaan kita sebagai anak bangsa untuk memajukan bangsa itu sendiri," kata Mochamad Iriawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/9/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, industri apparel nasional juga akan diproyeksikan mewarnai beberapa gelaran sepak bola yang melibatkan tim nasional Indonesia di dalamnya, baik Piala Asia putra dan putri, Piala Dunia U-20 atau bahkan Piala AFF. Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule ini, produk-produk lokal Indonesia dalam bidang apparel jenis baju ini di antaranya Mills, Adhoc, X-Ten, Juara, DJ Sport, atau Sportama misalnya. Sedangkan untuk sepatu, Indonesia memiliki produk sepatu sepak bola dari Specs dan Outerseight.

Produk-produk tersebut dipastikan tidak kalah jika dibandingkan dengan produk-produk luar negeri dan kendalanya adalah kurangnya jam terbang promosi. Sehingga nanti pada even-even strategis tersebut para perusahaan apparel pendukung timnas Indonesia ini bisa mengeluarkan produk terbaiknya.

Jika perlu kata Iwan Bule, PSSI akan coba koordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memberikan saran bagi peningkatan kualitas produk-produk ini.

"Saya yakin perusahaan-perusahaan lokal pembuat apparel sudah memiliki tim riset sendiri. Namun jika dibutuhkan maka peran BRIN di sini menjadi penting sebagai institusi pendukung sports science-nya," katanya.

"Kita ini banyak memiliki ilmuwan desain produk yang hebat. Melalui riset-riset ini diharapkan ada ide-ide baru demi meningkatkan kualitas apparel buatan Indonesia ini. Baik dari bahan, teknologi hingga desain tampilannya," katanya.

Selama ini, persepakbolaan Indonesia, menurut dia, terkadang melupakan hal kecil terkait apparel ini. Padahal di negara-negara maju, apparel ini adalah bagian dari riset sports science yang mereka lakukan.

"Pemilihan bahan dasar apparel pun sampai diperhitungkan. Misalnya dengan menggunakan baju tim ini jika dipakai berlari, maka dihitung berapa kecepatannya. Lalu riset lagi dengan bahan apa pengguna baju tim bisa dapatkan kecepatan berlari maksimalnya," katanya.

Salah satu pertimbangan lainnya misalnya terkait sirkulasi udara apparel-apparel ini. Contoh sederhananya misalnya pemain berkeringat tentu keringatnya menempel ke baju dan ini nantinya bisa mengurangi mobilitas pergerakan pemain karena baju jadi agak lengket atau berat. Termasuk juga dengan sepatu.

Menurut Iwan hal ini bahkan pernah diperdebatkan oleh Shin Tae Yong. STY ini, kata Iwan pernah memarahi pemain Garuda Muda dikarenakan sepatunya kelonggaran."Seharusnya hal yang dianggap kecil ini kita perhatikan karena bisa menguntungkan bagi timnas kita," katanya.

Iwan pun memuji salah satu merk lokal kini mengembangkan sepatu sepak bola dari kulit kanguru. Meskipun harga sepatunya terbilang mahal, tapi untuk sepatu dengan teknologi tinggi dan bahan dasar yang berkualitas maka harga mahal itu bisa dimaklumi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement