Jumat 30 Sep 2022 11:20 WIB

Tak Ingin Aib Terbongkar, Presiden PSG Jebloskan Orang ke Penjara

Presiden PSG telah memenjarakan seorang pengusaha Qatar selama 10 bulan

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Muhammad Akbar
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaïfi
Foto: EPA/Sebastien Nogier
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaïfi

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Baru saja mendesak UEFA untuk mengevaluasi keuangan Barcelona. Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi kali ini justru mendapat kecaman atas perlakuannya.

Sebelumnya Al-Khelaifi berbicara kepada Politico, di mana ia meminta otoritas UEFA untuk segera mengusut legalitas pergerakan ekonomi tim Spanyol Barcelona pada jendela transfer musim panas kemarin.

Pasalnya pria berusia 48 tahun menilai Barca menghabiskan banyak uang untuk mendatangkan beberapa pemain bintang seperti Robert Lewandowski dan Raphinha dengan ongkos mahal. Padahal, tim asal Catalan tersebut tengah dilanda krisis keuangan.

Nahas, kurang dari 24 jam setelah tuduhan Al-Khelaifi kepada Barca. Dirinya justru diserang oleh surat kabar Prancis Liberation yang menyebut bahwa dirinya telah memenjarakan seorang pengusaha Qatar selama 10 bulan untuk menekan informasi yang membahayakan reputasinya.

Dilansir Football Espana, Jumat (30/9), Le Parisien datang dengan tuduhan lebih lanjut terhadap PSG.

Sementara Mundo Deportivo menurunkan kabar bahwa klub telah menyewa beberapa jaringan mantan polisi untuk melakukan sejumlah kegiatan ilegal. Diantaranya adalah pencucian uang, pergerakan orang secara ilegal, penipuan, korupsi dan lobi-lobi ilegal.

Adapun dari tiga orang yang diketahui Le Parisien, satu orang dituduh meminta informasi orang dalam tentang kasus pengadilan yang melibatkan PSG. Pun dituduh memalsukan izin tinggal untuk investor dari Timur Tengah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement